“Bro sudah tahu baju identitas kampanye bacapres PDIP, Ganjar Pranowo?” kata Heri mengawali obrolan warteg, obrolan rakyat kecil, dengan sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Iya sudah diperkenalkan, kemeja garis – garis hitam putih. Kabarnya kemeja tersebut dirancang oleh Presiden Joko Widodo, yang juga kader PDIP,” kata mas Bro.
“Jadi cuma dua warna hitam dan putih bentuknya garis – garis, bukan kotak – kotak, bukan pula kembang – kembang,” kata Yudi.
“Jadi nggak ada warna merah, hijau atau kuning, Bro?,” tanya Heri.
“Nggak ada.Kalau warna – warni namanya pelangi,” jawab Yudi.
“Loh bukankah pelangi itu indah,” kata Heri.
“Siapa bilang,” tanya Yudi.
“Itu ada lagunya. Pelangi,pelangi, alangkah indahmu. Merah, kuning, hijau di langit yang biru..” kata Heri sembari bersenandung.
“Ini bukan soal lagu, tapi baju kampanye. Motif sederhana, tapi penuh makna, garis – garis warna hitam putih,” kata mas Bro.
“Hitam putih memberi makna kondisi yang sebenarnya, apa adanya. Bukan abu – abu,” kata Yudi.
“Terus garisnya lurus apa belok – belok. Kalau lurus, lurusnya ke mana, atas ke bawah atau lurus ke samping, vertikal atau horizontal?” tanya Heri.