ADVERTISEMENT

Olahraga Tergerus Politis

Kamis, 20 Juli 2023 09:44 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pro kontra Jakarta International Stadium (JIS) hingga kini masih menggelinding jauh masuk ke jurang politis. JIS yang diharapkan menjadi salah satu venue Piala Dunia U17 dan menjadi kebanggan Jakarta sudah tergerus menggelar event olahraga internasional.

Bahkan usulan pembentukan panitia khusus (pansus) dari sejumlah fraksi di DPRD DKI Jakarta semakin menghilangkan arah penyelenggaraan sepak bola. Alasan pansus didasari pada penjelasan konsultan Buro Happold yang beberapa aspek di JIS  tidak sesuai konsep desain orisinal mereka.

Penjelasan Buro Happold itu jelas memicu desakan agar pembangunan JIS diaudit total. Fraksi PDIP dan PSI yang paling lantang bersuara akan memanggil pihak yang terkait pembangunan JIS. Mereka yakin proses itu tidak akan mengganggu persiapan Piala Dunia U17.

Jika pembangunan JIS dinilai ada indikasi penyimpangan anggaran, sudah selayaknya untuk ditelusuri dengan membentuk pansus. Selain akan mendapatkan hasil yang transparan juga tidak menjadi polemik di kemudian hari.

Lalu bagaimana dengan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang disebut negara rugi ratusan miliar, apakah layak dibentuk pansus ? Ucapan ini juga layak mendapat perhatian agar tidak ada pilih kasih dari wakil rakyat yang komitmen menindak dugaan penyalahgunaan anggaran.

Kita tahu Holding BUMN pariwisata In Journey berencana menghapus ajang balapan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika. Akibat kerugian negara Rp 100 miliar. WSBK disebut tidak menarik minat sponsor sehingga beban operasionalnya lebih besar.

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) juga disebut menanggung utang Rp 4,6 triliun untuk mengembangkan kawasan Mandalika.

Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek Rp1,2 triliun dan jangka panjang Rp3,4 triliun. Utang dan bunga dari perbankan menjadi penyebab kerugian tersebut.

Tidak hanya WSBK, MotoGP yang dibanggakan penyelenggaraannya juga disebut merugi hingga Rp50 miliar. Karena itu, masyarakat dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah sempat geram dengan sikap In Journey atas kerja keras masyarakat NTB pada setiap event di Sirkuit Mandalika.

Salah satunya dengan mengorbankan ratusan kuburan nenek moyang masyarakat Lombok Tengah demi ambisi mega proyek Sirkuit Mandalika. Bahkan disebut masih ada ahli waris atas tanah di sirkuit tersebut yang belum mendapatkan haknya. Layak pansus bergerak !. *
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT