Kenapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Alasan kenapa kereta api tidak bisa berhenti mendadak memang seringkali menjadi pertanyaan besar para masyarakat awam terkait salah satu transportasi massal ini.

Kenapa kereta api tidak bisa berhenti mendadak, hal tersebut dikarenakan kereta api memiliki jalur khusus bebas hambatan sehingga membuat kecepatan dalam perjalanan kereta api semakin cepat.

Melalui jalur khusus tersebut, kereta api dapat melaju dengan kecepatan tinggi hingga sampai 180 kilometer per jam. Tidak seperti alat transportasi lainnya, kereta api merupakan salah satu kendaraan yang tidak bisa berhenti secara mendadak.

Diketahui, kereta api membutuhkan jarak tertentu untuk dapat berhenti dengan akurat dan baik saat tuas remnya ditarik. Umumnya, kereta api dapat berhenti setelah 1,6 kilometer sejak pengereman.

Penyebab kereta api tidak bisa berhenti mendadak lantaran panjang dan bobotnya yang mencapai ribuan ton tersebut membutuhkan energi khusus yang dapat menghentikan laju perjalanan kereta.

Dilansir dari laman minnesotasafetycouncil.org, kereta yang mengangkut barang memiliki panjang rangkaian mencapai 90 gerbong yang dapat melaju dengan kecepatan 55 mil per jam dan membutuhkan jarak 1,6 kilometer atau lebih dari satu mil untuk berhenti dengan sempurna.

Sementara itu, kereta api yang mengangkut penumpang memiliki panjang delapan sampai dua belas gerbong yang dapat melaju dengan kecepatan 80 mil per jam serta membutuhkan jarak berhenti sekitar satu mil sejak tuas rem ditarik.

Berat kereta api yang tengah melaju jika dijumlahkan bobotnya bisa mencapai 6.000 ton sehingga pengemudinya harus memiliki energi besar untuk dapat berhenti dengan akurat dan baik.

Selain bobot dan panjang kereta, faktor selanjutnya yang menjadi penyebab kereta api tidak bisa berhenti mendadak adalah sistem pengereman yang dimiliki salah satu alat transportasi umum yang paling diminati masyarakat Indonesia ini.

Sistem pengereman kereta api sendiri sangat berbeda dengan sistem pengereman yang dimiliki kendaraan darat lainnya seperti mobil. Ketika sedang melaju, kereta menghasilkan energi kinetik yang cukup besar.