Heboh. Logo Pemprov Jawa Timur digunakan dalam surat undangan Paguyuban Kepala Desa Jawa Timur yang menggelar silaturahmi dengan bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Surat undangan ditujukan kepada, di antaranya, seluruh kepala desa se Jatim, untuk hadir dalam silaturahmi akbar bersama Ganjar Pranowo (bakal calon) Presiden RI 2024.
“Wajar jika menjadi heboh karena dengan dipakainya Logo Pemprov Jatim dalam kop surat undangan, menimbulkan berbagai penafsiran, apalagi silaturahmi dengan bacapres,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.
“Dengan terdapatnya logo Pemprov Jatim pada kop surat undangan mengesankan Pemprov Jatim ikut mengundang atau merestui undangan dimaksud,” kata Mas Bro.
“Dapat ditafsirkan, undangan kepada kepala desa agar hadir dalam silaturahmi dengan bacapres, setidaknya sudah atas sepengetahuan Pemprov Jatim,” tambah Mas Bro.
“Logo itu identitas, jati diri atau lambang. Negara punya logo, perusahaan, partai juga punya logo. Di mana pun logo itu terpasang akan melambangkan keberadan lembaga atau institusi pemilik logo dimaksud,” kata Yudi.
“Dalam pesta musik misalnya, logo perusahaan yang terpampang, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sebagai sponsor acara,” kata Heri.
“Tapi soal logo Pemprov, dikatakan Pemprov Jatim tidak tahu menahu. Itu tergolong penyalahgunaan, apalagi untuk kepentingan politik tertentu. Sementara Pemprov harus netral,” kata Mas Bro.
“Kenapa tidak menggunakan logonya sendiri, misalnya logo paguyuban. Makin banyak logo yang tampil dalam undangan akan lebih bagus, berarti semakin banyak yang menjadi sponsor dalam acara,” kata Heri.
“Itu kata kita, yang belum tentu sama dengan yang lain, tentu punya argumen sendiri,” ujar Mas Bro.
“Kita berharap pemasangan logo tersebut hanyalah kesalahan teknis. Bukan membawa logo Pemprov ke ranah politik. (Jokles)