BPS Catat Ekonomi Jakarta Era Gubernur Heru Naik, Angka Kemiskinan Turun

Selasa 18 Jul 2023, 05:07 WIB
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. (Ist)

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi di Jakarta era Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengalami kenaikan.

Plt Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Dwi Paramita Dewi mengungkapkan, Ekonomi Jakarta triwulan I-2023 tumbuh 4,95 persen (year on year). 

Pada periode September 2022-Maret 2023, jelasnya, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 3,43 persen dan pengangguran berkurang 13 ribu orang. 

"Dari sisi pengeluaran, tiga komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 7,95 persen, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,18 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 1,19 persen," ujar Dwi Paramita kepada wartawan, Senin 17 Juli 2023. 

Tidak hanya itu, lanjutnya, di hampir semua lapangan usaha yang ada di Jakarta terlihat adanya pertumbuhan yang positif. Sektor yang paling tinggi pertumbuhannya adalah sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 17,43 persen, diikuti sektor Jasa Lainnya sebesar 13,16 persen serta sektor Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar 8,27 persen.

"Sementara pertumbuhan pada sektor Jasa Lainnya dan Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, disebabkan meningkatnya aktivitas hiburan dan pariwisata. Banyaknya pengunjung tempat rekreasi dan event hiburan di Jakarta seperti konser musik pada awal tahun 2023 berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan tingkat hunian hotel di Jakarta, serta aktivitas makan minum di restoran," katanya. 

Di sisi lain, angka kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 4,44 persen poin atau turun 0,09 persen poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 4,53 persen. Jika dibandingkan dengan September 2022, angka kemiskinan saat ini turun 0,17 persen poin. 

"Ini merupakan preseden baik di tengah berbagai upaya pengentasan kemiskinan yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," katanya. 

Dijelaskan Dwi, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 477,83 ribu orang atau berkurang sebesar 17.100 orang dibandingkan September 2022. Dan jika dibandingkan Maret 2020 yang merupakan awal Pandemi Covid-19, jumlah penduduk miskin sudah berkurang sejumlah 3.030 orang. 

"Capaian ini tentunya tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah upaya meningkatkan pendapatan khususnya pada kelompok masyarakat miskin," imbuhnya. 

Berbagai program bantuan pemerintah yang juga dikucurkan sejak pandemi COVID-19, dinilai mampu menjaga kelompok masyarakat rentan miskin untuk tidak jatuh miskin sekaligus mencegah munculnya kelompok miskin baru. 

Berita Terkait
News Update