JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono diminta segera gerak cepat melakukan pembersihan tanaman eceng gondok yang memenuhi Waduk Pluit warisan Presiden Joko Widodo (Jokowu) semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya Waduk Pluit yang terletak di Jakarta Utara itu dan kini difungsikan untuk menampung air dipenuhi tanaman eceng gondok. Bahan jika diukur, kemungkinan waduk tersebut sudah dangkal, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Tak hanya itu, warga khawatir, banyaknya eceng gondok bisa merusak pompa ketika dioperasikan menyedot air hujan di wilayah setempat.
Salah satu pengguna jalan bernama Bayu Pamungkas (37 tahun) mengaku terkejut saat melihat kondisi Waduk Pluit hari ini. Dia yang tengah melintas di sekitar waduk awalnya menganggap, area seluas 80 hektare itu merupakan lapangan sepakbola.
"Dari kejauhan kayak lapangan sepakbola, tapi pas dilihat dari dekat, itu rupanya tanaman eceng gondok yang menutupi permukaan air," kata Pamungkas pada wartawan, Minggu 16 Juli 2023.
Selain banyak eceng gondok, lanjut dia, di sekitar waduk juga banyak tumpukan sampah.
Oleh karena itu, jika Pemerintah Daerah melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Lingkungan Hidup (LH) rutin melakukan pengecekan, Bayu yakin persoalan ini tidak akan terjadi.
"Kalau ini dibiarkan tentu bisa merusak fungsi waduk sebagai pengendali banjir di Jakarta Utara, karena sampah dan eceng gondok bisa menyumbat aliran air ke pompa," kata Bayu.
Menurutnya, langkah nyata Pemerintah DKI Jakarta diperlukan agar kejadian banjir pada 2013 lalu tak terulang kembali. Apalagi kata dia, Kaisar Jepang Shoijiri Kojiro ketika berkunjung ke Waduk Pluit pada Minggu, 18 Juni 2023 lalu, menyebut Jakarta akan selalu banjir ketika pompa di Pluit tidak dibangun.
Musibah banjir pernah terjadi pada tahun 2009 lalu, di mana Jakarta Utara diterjang banjir sampai satu meter lebih, hingga melumpuhkan aktivitas jalan tol. Banjir disebabkan stasiun pompa rusak akibat hujan lebat.
Atas persoalan itu, Pemerintah Jepang ikut turun tangan memperbaiki pompa tersebut pada tahun 2014. Ucapan Kaisar Jepang itu, kata dia, memperkuat perspektif bahwa Waduk Pluit beserta 10 unit pompanya harus dijaga dengan baik.