Sukartini Djojohadikusumo, Wanita 104 Tahun yang Berani Ceramahi Prabowo: Noblesse Oblige - Bagian I

Jumat 14 Jul 2023, 06:00 WIB
Prabowo saat sungkem ke Sukartini Silitonga Djojohadikusumo. Foto: Dok Sukartini.

Prabowo saat sungkem ke Sukartini Silitonga Djojohadikusumo. Foto: Dok Sukartini.

Kakak beradik, Sumitro, Sukartini, Miniati, Subianto, Sujono. Foto: Dok Sukartini.

Tien lahir dari keluarga berada. Sang ayah, Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai salah satu begawan koperasi Indonesia, yang mendirikan Bank Negara Indonesia 46 (sekarang BNI).

Sukartini kecil dikenal sebagai sosok 'bandel'. Dia senang bermain, dan tak seperti seorang anak yang terlahir dari darah priyayi yang kerap bersikap 'jaga image'. Tak heran dia punya banyak kawan, dan menjadi figur yang disenangi oleh teman-temannya.

"Ibu selalu cerita, masa kecilnya cukup bandel, sukanya olahraga. Orangnya gaul, punya banyak teman. Saat sekolah saja, dia justru lebih senang kalau selalu ada di lapangan. Dia gemar atletik."

"Makanya waktu PON pertama di Solo, dia juga ikut," kata Mitra Vinda Kamis 13 Juli 2023.

Menurut Vinda, karena terlahir dari keluarga priyayi, ibunya memperoleh akses pendidikan memadai. Dia mengenyam pendidikan termasyhur di eranya, yakni sekolah Belanda di Jakarta, Koning Willem III School te Batavia (Kawedri). Sekolah ini termasuk kategori Gouvernements Hoogere Burgerschool (HBS) atau Openbare HBS.

HBS adalah sekolah kaum elite yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Siswa yang bisa masuk, hanya sebagian besar orang Eropa, dan anak dari beberapa tokoh terkemuka Bumiputra. Sebagai gambaran, siswa pribumi yang bisa ikut belajar di sana hanya 5 persen dari total siswa di HBS. 

Ketika itu, Tien mengambil jurusan de literaire ekonomische afdeeling yang mempelajari ekonomi, sastra, dan kebudayan, termasuk bahasa dan kebudayaan Yunani, dan bahasa Latin.

Walau bergaya prokem, Tien kecil dikenal punya minat tinggi pada beberapa mata pelajaran. Beliau juga terdaftar mengenyam pendidikan di Carpentier Alting Stichting (CAS) sebelum akhirnya pada 1937, melanjutkan pendidikan di Belanda.

Sukartini remaja saat mengenyam pendidikan di Belanda. Foto: Dok Sukartini.

Alhasil, Tien kecil menjelma menjadi sosok perempuan terpelajar, di mana dia dikenal sebagai ahli bahasa yang menguasai dan fasih berbicara Belanda, Prancis, Inggris, dan Indonesia. Bahkan, dia juga mendapat beasiswa terkait bahasa di Prancis.

Kenangan masa sekolah Tien di Belanda sekira tahun 1937. Tebak beliau yang mana? Foto: Dok Mitra Vinda.

KLAIM SEKARANG! POTONGAN HARGA TIKET MUDIK!! Tiket pesawat dan hotel potongan hingga Rp2Jt, serta Hotel mulai dari 99K! Gunakan sekarang sebelum kehabisan!

News Update