JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rencana pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta menuai kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI mendesak agar pemerintah menolak izin pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta yang sedianya akan mendatangkan banyak aktivis tersebut.
Adapun alasan MUI menolak pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta, karena dianggap bertentangan dengan norma-norma agama dan kebangsaan.
Diketahui, rencana ini melibatkan banyak aktivis penyuka banyak gender, seperti dari Malaysia, Thailand, Laos, Singapura dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Sedianya pertemuan itu digelar di Jakarta pada 17-21 Juli 2023 mendatang. Adapun pertemuan itu bertema ASEAN Queer Advocacy Week Application.
Penyelenggaranya adalah ASEAN Sogie Caucus, organisasi yang berpayungkan dewan ekonomi dan sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selain itu, Arus Pelangi dan Forum Asia menyatakan ikut menggelarnya. Rencana ini menuai kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perbuatan kaum LGBT dengan berbagai wujudnya dinilai harus ditindak. Apalagi jika mereka mengkampanyekan perilaku menyimpang tersebut.
"Dengan kerangka nahi mungkar, jadi kalau punya kewenangan kita harus
mengubahnya dengan tangan. Karena MUI tidak punya kewenangan, maka level kedua kemungkaran kita lakukan dengan lisan, dengan omongan."
"Maka saya mentwit, saya menyampaikan, begitu juga pimpinan-pimpinan yang lain," kata Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis, Jumat 14 Juni 2023.
Menurutnya, MUI tentu meminta pada pihak-pihak terkait yang berwenang termasuk Pemerintah, untuk menggagalkan atau tidak memberi izin.
Pemerintah juga diminta menolak pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta, termasuk ke level aparat Kepolisian.
"Karena ini bertentangan dengan norma Pancasila kita, Ketuhanan yang Maha Esa. Itu tidak ada sependek pengetahuan saya, agama-agama yang memperbolehkan LGBT itu tidak ada," katanya.
Begitu juga ketika disangkutpautkan dengan budaya, tetap tidak diperbolehkan. Apalagi MUI pernah mengeluarkan fatwa soal pelarangan LGBT pada 2014 lalu.
"LGBT ini bahkan bisa lebih bahaya daripada perzinahan, dan buktinya sudah ada yang digambarkan dalam Alquran tentang kaum Luth, nanti yang diberi azab bukan yang pelaku saja, tapi orang di sekitarnya."
"Maka kami melakukan nahi mungkar begini untuk menyelamatkan bangsa Indonesia," katanya.
MUI sadar para pelaku kelaianan berkaitan LGBT memang perlu dibina. Namun pembinaan baru akan dilakukan setelah ada kesadaran dari mereka. Bukan pemberangusan.
"MUI meminta pemerintah agar tidak mengizinkan kegiatan pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta yang direncanakan komunitas itu. Karena melanggar norma-norma agama dan kebangsaan," kata Cholil Nafis
Batal Digelar di Indonesia
Sementara itu, agenda pertemuan LGBT ASEAN di Jakarta batal digelar. Batalnya acara tersebut setelah penyelenggara menerima beberapa ancaman keamanan dari berbagai pihak.
"Penyelenggara telah memonitor situasi dengan sangat teliti, termasuk gelombang anti-LGBT di media sosial. Keputusan yang dibuat memastikan keselamatan dan keamanan dari partisipan dan panitia," kata panitia dalam rilis resmi dikutip Jumat 14 Juli 2023.