"Lantas penilaian wahyu dinilai otomatis orang yang dikategorikan memiliki sifat orang jujur dan amanah. Jika tidak amanah, maka wahyu itu dengan sendirinya akan pergi. Sama juga, jika ada salah satu punya ujian, kalau coba menjatuhkan wahyu, itu dipastikan akan hilang dengan sendirinya," tuturnya.
Perwira pertama (Pama) yang pernah menjabat sebagai Kanit Binmas di Mapolres Metro Depok itu menyebut, sosok Ganjar sudah sama seperti Wahyu Mataram.
"Semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar sosok orang yang sangat peduli kepada masyarakat yang ada di sekitarnya, dan amanah, serta jujur, sesuai dengan kriteria Wahyu Mataram," tuturnya.
Dalam cerita pewayangan di Jawa, lanjut Sarewan istilah Mataram itu damai tentram ketika dipegang oleh Kanjeng Ratu Kidul saat sempat menikah dengan Sultan Agung.
"Dari kepemimpinan Ganjar saat menjabat Gubernur dilihat gaya kepemimpinan masuk ke semua lini, termasuk orang kalangan tidak mampu, pasti dibantu. Serta sangat peduli kondisi saat ini," pungkasnya.
Ganjar disebut berpeluang mendapatkan trah gelar Wahyu Mataram.
"Jadi jika nanti terpilih jadi Presiden RI, sudah cukup memumpuni," tambahnya.
Dia tak mempersoalkan jika Ganjar masuk ke dalam trah keturunan Sunan Kalijaga dan bukan bagian dari Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan. Yang pasti, diharap kelak ketika dia terpilih, bisa melakukan perubahan yang lebih baik, dan hal-hal buruk bisa dihilangkan.
"Berharap sosok pimpinan nantinya kriteria orang yang patuh kepada tatanan aturan, baik yang membawa menyampaikan amanah kepada warga dan jangan menghambur-hamburkan anggaran dalam pembangunan."
"Yang sudah ada diselesaikan dulu baru setelah itu berlanjut ke pengerjaan lainnya," tutur pria yang mulai mendalang wayang kulit dari tahun 1979 itu. (Angga)