ADVERTISEMENT

Aktivis LGBT ASEAN Bakal Gelar Pertemuan di Jakarta, MUI: Tolak!

Selasa, 11 Juli 2023 18:18 WIB

Share
MUI menolak keras rencana pertemuan aktivis LGBT ASEAN di Jakarta. (Sumber/Pixabay)
MUI menolak keras rencana pertemuan aktivis LGBT ASEAN di Jakarta. (Sumber/Pixabay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivis LGBT ASEAN dikabarkan bakal menggelar pertemuan di Jakarta yang bertajuk Queer Advocacy Week (AAW). 

Pertemuan aktivis LGBT ASEAN ini rencananya akan digelar pada 17 - 21 Juli 2023 di Jakarta. Nantinya para aktivis LGBT se-ASEAN dapat saling terhubung dan mempererat advokasi satu sama lain.

Undangan pertemuan aktivis LGBT ASEAN dicetuskan oleh ASEAN Sogie Caucus melalui akun Instagram resminya, pada Selasa (11/7/2023). 

ASEAN Sogie Caucus sendiri merupakan organisasi yang berada di dalam naungan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sudah beridri sejak 2021.

"AAW diharapkan dapat menjadi salah satu alat bagi para aktivis LGBT di kawasan ini untuk menemukan regionalisme alternatifnya sendiri," bunyi unggahan yang telah dihapus di akun Instagram @aseansogiecaucus.

Rencana pertemuan tersebut sontak mendapat penolakan keras dari Majelis Ulama Indonesia. MUI menilai LGBT merupakan suatu bentuk penyimpangan sehingga sudah harusnya untuk menolak cara tersebut. 

“Astagfirullah. Ini sudah menyimpang terus masih mengkampanyekan lagi. Saya selamanya menolak penyimpangan ini, khususnya di Indonesia,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis seperti yang dikutip dari laman MUI pada Selasa (11/7/2023). 

Cholil mengatakan, LGBT tak boleh dinormalisasi dan dilegalkan di Indonesia karena hal tersebut sangat bertolak belakang dengan nilai agama, Pancasila, dan kenormalan manusia. 

“Jangan sampai dianggap normal apalagi dilegalkan. Ini bertentangan dengan agama, Pancasila, dan kenormalan manusia. Tolak," jelas Cholil.

Lebih lanjut, Cholil berharap pemerintah dapat segera mengeluarkan larangan dan penolakan terhadap rencana para aktivis LGBT itu, meski belum ada aturan tegas terkait LGBT. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT