Polisi Tunggu Hasil Puslabfor Terkait Penyebab Kebakaran di Tambora

Senin 10 Jul 2023, 12:40 WIB
Puslabfor saat olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran rumah padat penduduk di kawasan Tambora, Jakbar. (Ist)

Puslabfor saat olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran rumah padat penduduk di kawasan Tambora, Jakbar. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan 94 rumah di permukiman padat penduduk Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian dari Puslabfor soal penyebab kebakaran tersebut. Dugaan sementara kebakaran karena korsleting listrik.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa, api diduga awal berasal dari korsleting di salah satu rumah warga namun kepastian apa penyebabnya akan menunggu hasil olah TKP Labfor Polri," katanya saat dikonfirnasi, Senin (10/7/2023).

Ratusan korban kebakaran saat ini mengungsi di posko pengungsian yang berlokasi di sekolah yang tak jauh dari lokasi. Bantuan mulai dari logistik, pakaian, hingga bantuan sosialnya lainnya terus bergulir.

Namun demikian, korban kebakaran masih membutuhkan bantuan diantaranya popok bayi, perlengkapan mandi, hingga perlengkapan sekolah bagi anak.

Putra menuturkan, pihaknya telah membuat posko pengaduan bagi warga korban kebakaran. Posko tersebut untuk melayani warga yang ingin melakukan pembuatan surat kehilangan dokumen penting karena tragedi kebakaran.

"Jumlah pengungsi di Posko Komplek SDN 05 Pagi 06 Petang, Duri Utara saat ini sebanyak 267 Jiwa. Posko pengungsian telah dibangun tiga tenda dan juga memanfaatkan ruang kelas, Tenda 1 berisi 84 Jiwa, Tenda 2  berisis 93 jiwa, Tenda 3 berisi 61 jiwa dan ruang kelas diisi 29 jiwa, sehingga total warga yang ada di pengungsian sebanyak 267 jiwa," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di kawasan permukiman padat penduduk Jalan Duri Utara Gang Lontar RT, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (8/7/2023) malam.

Komandan Pleton Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Joko Susilo mengatakan, korban bernama Afriyanto (30) tak tertolong.

Ia sempat mendapat perawatan di Puskesmas namun nyawanya melayang karena terlalu banyak menghirup asap.

"Setelah di bawa ke Puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup asap," ujarnya kepada wartawan, Minggu (9/7/2023).

Berita Terkait
News Update