MUI Sayangkan Pembakaran Alquran Kembali Terjadi di Swedia 

Jumat 30 Jun 2023, 20:59 WIB
Kitab Suci Al Quran

Kitab Suci Al Quran

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID  – Pembakaran Alquran di Swedia kembali terulang. Aksi ini masih dilakukan politisi garis keras Paludan beserta pengikutnya. Peristiwa yang terjadi bersamaan dengan Iduladha tersebut, menuai banyak kecaman dari berbagai negara.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Sudarnoto Abdul Hakim, menyayangkan kejadian yang berulang di Swedia tersebut. 

Terlebih aksi yang dilakukan oleh Paludan dan pengikutnya ini menistakan Alquran menjadi pembersih sepatu di hari penting umat Islam, Hari raya Iduladha," papar Sudarnoto dalam keterangannya yang diterima, Jumat  (30/6/2023).

Ia menilai aksi dan pelaku pembakaran Alquran masih sama dengan sebelumnya. "Mereka jelas-jelas merupakan kelompok anti Islam,” ungkap Sudartono.

Dia juga menyayangkan sikap Pemerintah Swedia yang membiarkan aksi tersebut dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi. Padahal telah banyak kecaman yang dilayangkan secara terang-terangan oleh umat Islam sedunia.

Di samping itu, sikap Pemerintah Swedia tersebut secara langsung membuka jalan kehancuran demokrasi dan kedaulatan negara tersebut. Dalam konteks ini, seharusnya Pemerintah Swedia membuka ruang aman untuk membangun iklim demokrasi.

Pertama, Pemerintah Swedia menjamin semua penduduk Swedia maupun WNA yang tinggal di sana untuk beragama sesuai keyakinan mereka. Kedua, mendorong masyarakat untuk bersikap toleran. Ketiga, mendorong kerukunan dan kerja sama antaragama dan budaya,” beber dia.

Lebih lanjut, Ketua MUI tersebut berharap agar negara-negara Barat lainya mampu merubah cara pandang mereka, khususnya tentang Islam. Sebab, pembakaran Alquran, bukan saja menyangkut umat Islam minoritas di Swedia, melainkan juga menyangkut seluruh Muslim di dunia.

Apabila Pemerintah Swedia tidak merespons kecaman dari berbagai negara, termasuk Indonesia, maka dengan sendirinya kepercayaan Internasional akan merosot," Sudarnoto mengungkapkan. 

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa terjadi di depan masjid pusat di Stockholm, Swedia saat perayaan Iduladha. Satu dari dua pengunjuk rasa merobek mushaf Alquran, lalu digunakan untuk menyeka sepatu, kemudian membakarnya. Dalam aksi ini, seseorang lainnya ada yang berorasi melalui pengeras suara (megafon).  (johara)

 
Teks Foto: Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Sudarnoto Abdul Hakim. (ist)
 

News Update