“Sering up grade kualitas dengan undang wasit-wasit dengan kualifikasi khusus. Terlebih, dari Liga yang tingkat "penyakitnya" setara dengan Indonesia. Kalau dari liga-liga top dunia, agak kurang tepat. Di Eropa, pemain patuh. Beda di negara-negara yang kelakuan pemainnya masih brutal,” jelasnya.
Liga Indonesia saat ini berada di peringkat ke tujuh Asia Tenggara dan berada di bawah liga Malaysia dan Singapura. Merosotnya peringkat Liga Indonesia ini membuat Erick Thohir harus bekerja keras untuk meningkatkan peringkat Liga Indonesia, dan salah satu caranya adalah memperbaiki kualitas wasit lewat pelatihan dan jaminan kesejahteraan hidup mereka.
“Banyak faktor (terpuruknya Liga Indonesia). Kalau soal antusiasme, Liga kita nomor 1. Tapi kepatuhan pada law of the game, pada standarisasi aturan, masih jauh. Tidak disiplinnya pelaksana pertandingan dan aparat keamanan dalam mematuhi aturan baku AFC, kian melengkapi turunnya kualitas Liga kita. Kasus Tragedi Kanjuruhan contohnya,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan punya langkah konkrit untuk memperbaiki kualitas wasit sepak bola Indonesia. Langkah konkrit tersebut adalah mengundang wasit legendaris Pierluigi Collina yang kini menjadi instruktur wasit FIFA.
Perwasitan menjadi salah satu isu penting yang disorot Erick Thohir. Salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA). Menariknya, Erick Thohir telah mengirim surat kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi untuk diteruskan kepada FIFA agar didatangkan Pierluigi Collina.
"Saya juga sedang mendorong FIFA untuk mengirim wasit Pierluigi Collina. Instruktur dari FIFA untuk bertemu para wasit juga biar semangat," kata Erick Thohir.
"Suratnya untuk datangkan Collina sudah dikirim ya Pak Sekjen (Yunus Nusi), mohon dikejar lagi Pak Sekjen kapan mereka bisa hadir," tambah Erick Thohir. (Ril)