Oleh: Sutiyo, Wartawan Poskota
DALAM beberapa hari terakhir ini, publik dikejutkan dengan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sudah beberapa kali dilakukan.
Warga dibuat kagum dengan kecanggihan dan kehandalan kereta api cepat buatan China tersebut.
Pasalnya, kereta cepat ini bisa dipacu dengan kecepatan mencapai 350 Km perjam.
Artinya, untuk jarak 350 Km bisa ditempuh dalam waktu 1 jam.
Suatu hal yang tidak terpikir sebelumnya.
Wajar saja jika waktu tempuh kereta cepat dari Stasiun Halim hingga ke Stasiun Tegalluar, Bandung Barat ditempuh dalam tempo 20 menit.
Apalagi, dalam uji coba yang menghadirkan sejumlah pejabat itu di antaranya menggunakan coin yang disimpan di meja kereta.
Coin tersebut ternyata tidak bergerak meski kecepatan kereta sangat cepat.
Hal inilah yang membuat decak kagum masyarakat akan kecanggihan kereta berteknologi tinggi itu.
Publik tentu masih harus menunggu untuk bisa naik kereta cepat ini.
Meski demikian, pemerintah rupanya ingin membuat senang warganya dan bisa menikmati kecanggihan kereta cepat ini.
Terbukti pemerintah memberi kesempatan masyarakat untuk bisa mencoba kereta cepat secara gratis mulai Agustus-Oktober 2023.
Apa yang diinginkan Presiden Jokowi ini patut mendapat apresiasi.
Apalagi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah memberi informasi terkait adanya uji coba kereta cepat gratis bagi masyarakat.
Tidak mengherankan, saat ini masyarakat begitu antusias untuk bisa mengikuti uji coba gratis.
Bahkan, banyak di berbagai grup WhatsApps yang memberi informasi tersebut secara beruntun.
Ini tidak lepas dari uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinilai berhasil.
Dengan adanya kereta cepat ini berarti Indonesia sudah masuk dalam negara yang memiliki kereta cepat yang selama puluhan tahun diidamkan oleh masyarakat.
Selain kecepatan, yang membuat kagum kereta cepat ini yakni konstruksi proyek, infrastruktur KCJB dibangun tahan gempa hingga kekuatan 8 magnitude dan memiliki umur teknis hingga 100 tahun.
Dengan demikian, meski ada gempa yang mempunyai kekuatan 8 magnitude, diperkirakan KCJB akan tetap berdiri kokoh karena sudah dibekali dengan teknologi anti gempa.
Agar kereta cepat ini diterima dengan baik oleh masyarakat, pemerintah harus memperbaiki fasilitas di kedua stasiun kereta yang ada di Jakarta dan Bandung.
Artinya, penumpang tidak direpotkan lagi dengan tersendatnya kereta atau angkutan umum lain yang ada di Stasiun Tegalluar menuju ke Kota Bandung.
Pemda Jawa Barat dan Pemkot Bandung harus mempersiapkan juga fasilitas penunjang agar penumpang tidak merasa dirugikan saat naik KCJB ini.
Semoga dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharapkan KCJB dapat menjadi pilihan utama bagi warga Jakarta yang akan berkunjung ke Bandung. (**)