3. Perubahan perilaku
Kucing yang mengalami rabies biasanya akan tampak berubah dari perilakunya. Jika ia adalah kucing yang tenang namun tiba-tiba menjadi kerap kali gelisah bahkan terlalu bersemangat. Bahkan sebaliknya, kucing yang biasanya lincah bisa jadi sering mengasingkan diri.
4. Berliur atau lendir di mulut
Selain menjadi agresif dan sensitif, tanda bahwa kucing rabies adalah banyaknya air liur yang dikeluarkan, lebih dari biasanya. Rabies yang menimbulkan rasa sakit di otot-otot mulut kucing, membuat hewan tersebut kesulitan mengontrol keluarnya air liur mereka.
Tahap paling kritis dalam kondisi mengeluarkan liur adalah ketika mulut kucing berganti berbusa.
5. Lumpuh
Ciri terakhir yang dapat diketahui adalah kondisi kucing yang lemas dan berakhir lumpuh. Kelumpuhan pada kucing yang terinfeksi rabies ini disebabkan karena mereka kehilangan kontrol pada otot tubuhnya.
Paling mengerikan, tidak lama setelah mengalami lumpuh, kucing akan tak sadarkan diri dan berakhir meninggal.
Kucing yang terinfeksi rabies umumnya tidak akan serta merta menunjukkan tanda-tanda langsung. Sekiranya butuh tiga hingga delapan minggu atau paling cepat 10 hari untuk mereka menunjukkan gejala-gejala yang disebutkan di atas.
Kucing yang sering berkeliaran di luar dan kontak dengan hewan liar memiliki risiko tertular rabies paling tinggi.
Demikian ciri-ciri kucing rabies dan penjelasannya yang sangat penting untuk diketahui. Penyakit rabies bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Untuk itu, mulai berikan pencegahan rabies dengan melakukan vaksin rabies kepada kucing atau hewan perlihaan lainnya.
