JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kemajuan teknologi di berbagai bidang saat ini sangat membantu manusia dalam beraktivitas. Begitu juga dalam bisnis. Kini sudah ada teknologi Intelligent Automation (IA) dan Robotic Process Automation (RPA) untuk mengembangkan bisnis.
Otomatisasi Proses Robotika (RPA) dapat membantu bisnis supaya lebih menguntungkan, fleksibel, dan responsif.
Terkait hal itu, baru-baru ini IDStar, sebuah perusahaan teknologi informatika, menjalin kerja sama dengan IBM Automation untuk pengembangan Global Development Center di Indonesia.
Peresmian kerja sama ini berlangsung dalam sebuah acara yang bertajuk Unlocking New Markets: Expanding Business with Digital Automation di Hotel Mulia, Jakarta. Sejumlah petinggi perusahaan dari bidang perbankan, telekomunikasi, dan BUMN turut hadir dalam pertemuan ini.
Ferdinand menjelaskan lebih lanjut, “Perusahaan atau bisnis besar saat ini menghadapi beberapa tantangan, seperti sistem lama (legacy system) yang tidak lagi sesuai dengan kemajuan bisnis. Sistem ini akan menghambat kemajuan perusahaan."
Selain itu, tantangan lainnya adalah compliance and regulatory burden, serta manajemen dan analisis data.
Menurut Ferdinand, "Manajemen perusahaan besar sangat kompleks. Jika dilakukan secara manual, ini akan memakan banyak waktu dan sumber daya manusia. Operasional bisnis menjadi lambat dan tidak efektif."
Dua tantangan terakhir adalah ancaman keamanan siber dan manajemen pelanggan. Keamanan data sangat penting untuk melindungi rahasia perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Ferdinand menyampaikan, "Setelah data terlindungi, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengelola pelanggan agar tetap setia pada kita. Ini tidak mudah, tetapi ketika konsumen merasa puas, perusahaan akan berkembang."
Ferdinand menjelaskan, banyak manfaat yang akan didapatkan ketika sebuah perusahaan menggunakan RPA. Dengan implementasi RPA, waktu pengerjaan tugas administratif dapat dipangkas hingga 40%, pengurangan biaya hingga 60%, kenaikkan produktivitas dan efisiensi proses hingga 20—60%, dan biaya regulatory compliance berkurang sampai 50%.
Menurut Ferdinand, kini banyak perusahaan yang ingin mengembangkan proses dalam sebuah bisnis, tetapi tidak mengerti harus mulai dari mana.
