ADVERTISEMENT

Mustofa: Kalau Ponpes Al Zaytun Masih Diasuh Intelijen, Silakan Angkat Tangan, Anggarannya Besar

Rabu, 21 Juni 2023 10:13 WIB

Share
Mustofa Nahrawardaya komentari Ponpes Al Zaytun Indramayu. (Foto: Ist)
Mustofa Nahrawardaya komentari Ponpes Al Zaytun Indramayu. (Foto: Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Founder Indonesian Crime Analyst Forum Mustofa Nahrawardaya mengomentari ramainya kasus Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Menurut Mustofa, dirinya tak heran dengan segala kejanggalan yang ada di Ponpes Al Zaytun Indramayu.

Sebab dia percaya bahwa Ponpes Al Zaytun Indramayu ini banyak terjamah oleh tangan-tangan misterius. Dan sangat terlambat jika kasus Al Zaytun ini baru viral belakangan ini.

Sebab Kapolri saat itu, Dai Bachtiar, di 2002 sudah melabeli Ponpes Al Zaytun Indramayu sebagai kelompok sesat yang terindikasi berkaitan dengan terorisme dan ekstrimisme.

"Jadi kalau sekarang baru kita bahas, sebenarnya mohon maaf terlambat. Cuma saat itu Pak Panji Gumilang membantah bahwa mereka bukanlah kelompok seperti itu," kata Mustofa disitat Catatan Demokrasi, Rabu 21 Juni 2023.

Lantaran media sosial belum seperti sekarang ini, maka proses bantah-membantah antara Dai Bachtiar dengan Panji Gumilang tidak terfollow up dengan baik.

Berbeda dengan sekarang di mana segala kontroversial Panji Gumilang bisa terekspose dengan vulgar, dan masyarakat bisa mencermatinya dengan seksama.

Semua Terpesona Ponpes Al Zaytun Indramayu

Mustofa menyayangkan lamanya penindakan terhadap Ponpes Al Zaytun yang dianggap sesat. Padahal pelabelan sudah berlangsung sejak 20 tahun lalu. 

Disayangkan kembali, Mabes Polri atau pihak-pihak yang berwenang dinilai sama sekali tidak bisa mengupdate apa hasil pekerjaan mereka selama ini.

"Termasuk mohon maaf nih, Kementerian Agama, hampir saya baca di Google itu hampir 4-5 Menteri Agama ke sana, disambut dengan lagu kebangsaan kita, cipika-cipiki, lalu setelah pulang bilang kalau Al Zaytun itu lembaga pendidikan terbaik Indonesia," heran Mustofa.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT