Hyundai Tengah Mempertimbangkan untuk Bergabung dengan Aliansi Standar Pengisian Daya Tesla di Amerika Utara

Rabu 21 Jun 2023, 09:56 WIB
Hyundai Tengah Mempertimbangkan untuk Bergabung dengan Aliansi Standar Pengisian Daya Tesla di Amerika Utara (lst)

Hyundai Tengah Mempertimbangkan untuk Bergabung dengan Aliansi Standar Pengisian Daya Tesla di Amerika Utara (lst)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - CEO dari produsen mobil Hyundai Motor mengungkap sedang mempertimbangkan untuk membuat kendaraannya lebih kompatibel dengan standar pengisian daya yang diikuti oleh Tesla di Amerika Utara, pada Selasa, 20 Juni 2023.

Supercharger Tesla menyumbang sekitar 60% dari pengisi daya cepat AS yang tersedia, dan dalam beberapa minggu terakhir Ford dan General Motors mencapai kesepakatan dengan Tesla untuk menggunakan teknologi pengisian dayanya, yang sekarang disebut North American Charging Standard (NACS).

Jaehoon Chang, yang juga ketua Hyundai, mengatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan aliansi pembuat mobil yang pindah ke standar Tesla, tetapi harus diputuskan demi kepentingan pelanggan. 
 
Yang menjadi satu masalah menurutnya adalah bahwa jaringan Supercharger Tesla saat ini tidak memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat yang dapat dicapai oleh mobil listrik Hyundai dengan pengisi daya lainnya.

"Itulah yang akan kami lihat dari sudut pandang pelanggan," kata Chang kepada para analis di hari investor produsen mobil tersebut.

Hyundai IONIQ 5 (lst)

Mobil listrik baru Hyundai, termasuk Ioniq 5, menggunakan arsitektur listrik 800 volt untuk memungkinkan pengisian lebih cepat, sementara supercharger Tesla beroperasi pada voltase lebih rendah. 
 
Chang mengatakan Hyundai sedang dalam pembicaraan dengan Tesla untuk mengetahui apakah mereka dapat menyesuaikan sistem pengisian daya sehingga para pelanggan Hyundai dapat mengisi daya lebih cepat. 
 
Membuka jaringan pengisian daya Tesla ke merek mobil listrik lainnya adalah syarat bagi perusahaan untuk menerima bagian bantuan sebesar $7,5 miliar dari pemerintahan Biden untuk mempercepat adopsi pengisi daya di Amerika Serikat. 
 
Pembuat mobil Amerika juga diuntungkan dengan menjual listrik ke lebih banyak pengemudi EV. Saham Tesla telah meningkat lebih dari 40 persen sejak pengumuman kesepakatan dengan Ford pada akhir Mei lalu.

Berita Terkait

News Update