ADVERTISEMENT

Pengakuan Eks Pengurus Al Zaytun: Sekecamatan Ada 1.000 Orang Pengikut Disuruh Mencuri Semua

Selasa, 20 Juni 2023 10:12 WIB

Share
Ponpes Al Zaytun Indramayu bakal digeruduk massa. (Instagram/@alzaytun_indonesia)
Ponpes Al Zaytun Indramayu bakal digeruduk massa. (Instagram/@alzaytun_indonesia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Salah seorang eks pengikut Al Zaytun yang juga anak buah Panji Gumilang, Anto, mengungkap sejumlah hal janggal yang terjadi di dalam pesantren megah di Indramayu tersebut.

Kata Anto, sumber dana yang besar dan mengalir tersebut sebenarnya datang dari para pengikut Al Zaytun.

Adapun pengikut Al Zaytun bisa berjumlah banyak sekali karena proses kaderisasi yang berjalan dan sudah didesain sedemikian rupa sejak 1997 silam.

Anto lebih dulu menceritakan bagaimana pengalamannya terlibat dalam penggalangan dana untuk disetorkan ke Al Zaytun. Menurut dia, Al Zaytun sebagai sebuah entitas besar dimulai dari proses pembangunan yang panjang.

Bahkan sudah dibentuk setahun sebelum berdiri yakni 1996, dan sumber dana berasal dari jaringan bawah tanah yakni Negara Islam Indonesia (NII).

"Artinya tahun sebelumnya sudah disiapkan dananya. Dananya dari jaringan bawah tanah, dari NII," kata dia disitat saluran Youtube Fakta, Selasa 20 Juni 2023.

Anto sendiri mengaku masuk dalam struktur NII Jakarta. Kata Anto, sebenarnya untuk mengenyam pendidikan di pesantren di sana hampir gratis. Dan itu artinya, Panji Gumilang tidak dapat banyak materi dari segi bisnis pendidikan.

Lantas darimana dana begitu besar yang masuk ke Al Zaytun? Anto mengatakan bukan dari Arab Saudi. Namun dari para pengikut Al Zaytun yang setiap bulannya menyetor miliaran rupiah.

"Bukan dari luar negeri, tapi dari dalam negeri, dari orang NII yang setor miliaran setiap bulan. Sebab kita punya program, militer, kesehatan, ibu kota (Indramayu), pendidikan, harus dibiayai," katanya.

"Inilah Al Zaytun Madinahnya Indonesia. (Penggalangan dana) Itulah kapal selam yang besar yang mensuplai uang ke kapal pesiar yang tak punya mesin itu," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT