Pemimpin operasi pencarian korban kecelakaan pesawat hutan Amazon, Jenderal Pedro Sanchez, mengatakan selama perburuan, mereka melibatkan sejumlah anjing penyelamat. Para penduduk asli yang bergabung serta menggunakan helikopter juga menyiarkan pesan dari nenek anak-anak tersebut, yang direkam dalam bahasa Huitoto, dan meminta mereka untuk berhenti bergerak agar lebih mudah ditemukan.
Kakak Korban Kecelakaan Hutan Amazon Jadi Penyelamat
Sementara itu, menurut seorang juru bicara militer Kolombia, Pedro Arnulfo Sanchez Suarez mengatakan, anak-anak itu termasuk dalam kelompok pribumi Huitoto.
Selama lebih dari sebulan hilang di hutan Amazon, mereka bertahan hidup dengan memakan tepung singkong kasar yang biasa digunakan oleh suku asli di wilayah Amazon.
"Anak-anak itu makan tiga kilogram (enam pon) farina. Beberapa hari setelah kecelakaan itu, mereka memakan farina yang mereka bawa ke sana. Tetapi mereka (akhirnya) kehabisan makanan dan memutuskan untuk mencari tempat di mana mereka bisa bertahan hidup,” kata Suarez disitat CNN.
Suatu waktu ada seekor anjing bernama Wilson milik pasukan khusus yang masuk ke hutan Amazon. Anjing itu akhirnya bersama keempat anak tersebut. Kata anak-anak itu, mereka menghabiskan waktu empat hari dengan Wilson sampai akhirnya anjing tersebut menghilang.
Harapan untuk kelangsungan hidup anak-anak berkurang seiring berjalannya waktu. Mereka bahkan mengaku kelaparan, dan sering melewati malam tanpa tidur karena khawatir diserang binatang buas.
Saat ditemukan, mereka nampak kurus-kurus. Mereka kekurangan gizi tetapi sepenuhnya sadar ketika tim penyelamat mengajaknya berbicara.
Kata dia, asal-usul asli keempat anak itu memungkinkan mereka untuk memperoleh kekebalan tertentu terhadap penyakit di hutan Amazon. Mereka juga dinilai cerdas dalam hal pengetahuan tentang hutan Amazon, termasuk soal apa yang harus dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan.
"Serta menemukan air yang membuat mereka tetap hidup – yang tidak mungkin terjadi ( jika mereka) tidak terbiasa dengan jenis lingkungan yang tidak bersahabat itu,” katanya.
Sementara itu menurut sang nenek keempat anak-anak itu, Fatima Valencia, Lesly sang anak sulunglah yang selama ini menjaga adik-adiknya selama hidup 40 hari di hutan. Dia juga yang kerap mencari makan untuk adik-adiknya dan dua masih berstatus balita.
"Dia memberi mereka tepung dan roti singkong, serta buah apapun di semak-semak. Mereka tahu apa yang harus mereka konsumsi," kata Valencia dalam sebuah rekaman seperti disitat EVN.
Sang kakak sadar akan kewajibannya menjadi yang paling dewasa di masa sulit, karena dia paham selama ibunya masih hidup dan sedang bekerja, Lesly selalu membantu menjaga mereka.