JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir adalah calon wakil presiden (cawapres) potensial yang datang dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin. Menteri kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga diketahui merupakan Anggota Kehormatan Banser NU.
Menurut Guru Besar Universitas Airlangga, Prof Hotman Siahaan, Erick Thohir adalah salah satu figur yang sering terlihat di acara-acara besar NU. Salah satunya adalah kala ia menjadi Ketua Steering Committee (SC) pada gelaran Harlah ke-100 NU di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu.
“Oh ia, karena kan dia menjadi anggota Banser itu, anggota kehormatan Banser, dan dia ada upaya-upaya yang dilakukannya untuk membangun usaha-usaha di NU,” terang Prof Hotman.
Kedekatan Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini dengan PBNU memang bukan hanya terlihat satu dua kali saja. Erick Thohir juga sering kali terlihat berbincang dengan para Nahdliyin di beberapa kesempatan.
Bahkan Erick Thohir juga mendapatkan dukungan dari para petinggi dari PBNU seperti Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Ketum GP Ansor NU yang juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Hal ini menurut Prof Hotman sebagai salah satu keunggulan yang membedakan Erick Thohir dengan kandidat cawapres lainnya.
“Kita lihat saja bagaimana, ketua PBNU juga mengendorse, menyatakan simpatinya pada Erick Thohir, termasuk Menteri Agama, sebagai ketua Banser, kan itu bisa jadi keunggulan tersendiri,” kata Prof Hotman.
“Artinya itu nilai lebihnya pak Erick Thohir dibandingkan dengan yang lain yang selama ini ternominasi sebagai cawapres,” tandasnya.
Perlu diketahui, peran Erick Thohir di PBNU memang tak terbatas pada acara penting. Namun, Ketum PSSI ini juga ikut andil dalam upaya PBNU mendirikan 250 Badan Usaha Milik NU (BUMNU). Eks Presiden Inter Milan ini menjadi tokoh penting untuk PBNU dengan berbagai pihak eksternal dalam rangka mendirikan BUMNU di seluruh wilayah Indonesia.