JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepedulian Ketua Umum PSSI Erick Thohir atas perjuangan rakyat Palestina mendapat apresiasi besar dari Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun. Bahkan, Erick Thohir disebut sebagai sahabat sejati Palestina.
Pengamat Timur Tengah sekaligus Dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Tia Mariatul Kibtiah mengatakan, kebijakan Erick Thohir menyumbangkan 10 persen dari hasil penjualan tiket pertandingan antara Indonesia vs Palestina dalam laga FIFA Matchday mendapat apresiasi dan respon positif.
Hal itu juga dinilai sejalan dengan amanah konstitusi.
Tia Mariatul Kibtiah menilai, dukungan pemerintah maupun masyarakat Indonesia terhadap kemerdekaan bangsa Palestina sudah banyak dilakukan. Termasuk memberikan bantuan capacity building bagi masyarakat Palestina.
Sebab, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Bahkan pada tahun 2019, dengan status Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan program kemerdekaan Palestina menjadi prioritas.
“Sumbangan 10 persen dari penjualan tiket pertandingan Timnas Indonesia dan Palestina yang digagas Erick merupakan bagian dari tegak lurusnya kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung kemerdekaan masyarakat Palestina," kata Tia Mariatul Kibtiah, Senin (12/6/2023).
Menurut Tia, PSSI merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi, maka apa yang dilakukan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan luar negeri Indonesia.
"Sehingga apapun yang diputuskan pemerintahan Presiden Jokowi pasti diikuti oleh ketua umum PSSI. Apa lagi Erick merupakan menteri yang sangat loyal terhadap presiden. Sejatinya sport merupakan bagian dan bisa dijadikan sebagai ajang diplomasi,” beber Tia.
Pertandingan Timnas Indonesia dan Timnas Palestina, kata Tia, memberikan potensi keuntungan bagi Erick meningkatkan kepopulerannya di masyarakat pecinta bola.
Apalagi, masyarakat sepak bola pernah kecewa karena batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia akibat pernyataan beberapa politisi atau kepala daerah yang menolak kehadiran Timnas Israel.