Warung Nasi 'DPR' Ibu Hanny, Tempat Makan Favorit Orang Kantoran

Minggu 11 Jun 2023, 08:29 WIB
Warnas DPR Ibu Hanny di Jakarta Utara. Foto: Poskota/Yahya.

Warnas DPR Ibu Hanny di Jakarta Utara. Foto: Poskota/Yahya.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rindang dan adem. Suasana tersebut langsung terasa saat duduk di bangku kayu panjang yang berjejer rapi di pinggiran Jalan Berdikari, Kelurahan Rawa Badak Utara (RBU) , Jakarta Utara

Di hadapan bangku kayu masing masing  terdapat meja panjang juga berbahan kayu yang dilapisi alas bekas spanduk berlatar iklan beragam produk. Bangku dan meja itu adalah sarana yang disediakan oleh Ibu Hanny, pemilik warung nasi (Warnas) yang membuka usahanya di pinggir jalan tersebut. 

Warung nasi Ibu Hanny cukup sederhana hanya menggunakan gerobak yang sudah dimodifikasi dengan etalase kaca sebagai tempat menaruh lauk dengan bermacam menu. Lauk pauknya juga sederhana mirip dengan menu yang ada di warung makan Tegal (Warteg) pada umumnya, seperti orek tempe, telur dadar, ikan tongkol balado, dan lauk lainnya. Untuk sayuran, ada juga labu siam, sop dan tumis kangkung.

Warung nasi sederhana ini dikenal dengan istilah Warnas ‘DPR’  lantaran berada persis di bawah pohon besar yang rindang sehinga pengunjung yang datang akan merasakan suasana yang adem dan nyaman ketika bersantap. 

Di warung nasi (Warnas) DPR Ibu Hanny selalu ramai di saat jam makan siang pada hari kerja. Kebanyakan pengunjung yang datang adalah orang orang berseragam karena di sekitar warung banyak terdapat perkantoran, di antaranya Kantor Suku Dinas Kependuduakn dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Utara, Gedung Polres Jakarta Utara, dan Kantor Biro Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara.

Kepada Poskota, pemilik warung, Ibu Hanny menjelaskan dirinya berjualan di tempat itu sejak 2018 lalu. 

“Tadinya saya hanya dagang soto ayam dan mi ayam di dalam kantin Polres. Karena di kantin dagang sepi akhirnya saya memilih jualan di tempat ini,” tutur ibu empat anak asal Tegal, Jawa Tengah ini.

Warnas DPR Ibu Hanny di Jakarta Utara. Foto: Poskota/Yahya.

Bermodalkan gerobak yang dibeli dari adik sang ibu (Bu Lik) , Hanny kemudian mulai membuka usaha berjualan nasi. Pilihan berjualan di pinggir jalan  dan di bawah pohon rindang  rupanya tepat. 

Perlahan banyak pengunjung datang dan mampir untuk makan dan sebagaian orang- orang kantoran. Selain menu masakan yang cocok di lidah, harga murah serta suasana yang nyaman dan adem menjadi alasan para pengunjung memilih makan di Warnas DPR. “Alhamdulillah sehari bisa habis 10 liter beras,” tutur Ibu Hanny semringah.

Ketika ditanya apa menu atau lauk yang paling banyak disukai pembeli , wanita berkerudung ini menyebutkan beberapa menu andalannya. “Di antaranya ayam goreng, ikan tongkol balado, telur dadar, orek tempe. Untuk sayurnya yang paling banyak dipilih pembeli sayur sop, labu siam dan capcay,” katanya lagi.

“Buat harga untuk lauk dan nasi kisaran dari Rp10 ribu sampai paling mahal Rp25 ribu,” ucap Ibu Hanny. 

Bisa Kuliahkan Anak ke Jenjang Sarjana

Dalam sepekan warnas DPR yang dikelola Ibu Hanny dibantu beberapa relasinya buka selama lima hari  yakni Senin sampai Jumat. Hari itu dipilih mengingat pengunjung dan pelanggan yang menyantap di warung itu  didominasi para pegawai kantoran. 

“Selain orang kantoran, banyak juga mereka yang sedang keperluan di kantor kantor itu datang ke sini untuk makan atau sekedar ngopi sambil menanti urusannya kelar,” ucap Ibu Hanny.

Buka sejak pagi pukul 07.00 hingga sore pukul 17.00 WIB. Bahkan Warnas ini tutup sebelum sore karena makanan yang disajikan sudah habis. 

“Yah  mereka yang datang kalau makanan sudah habis , paling sekedar untuk ngopi,” kata Ibu Hanny. Di warung ini pembeli nyaris tak pernah sepi, pengunjung silih berganti mampir, duduk dan memesan makanan. 

“Alhamdulilah saja , berarti makanan saya disukai banyak orang,”.

Hal itu berarti pundi rupiah masuk ke kantong Ibu Hanny yang mengaku omzet yang diperoleh setiap harinya sebesar Rp 1 juta. Itu artinya dalam sebulan dirinya meraup uang sebesar Rp25 juta dari hasil hasil berjualan.

“Buat kebutuhan rumah dan menyekolahkan anak-anak mas, yang satu sedang berkuliah jenjang sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas),” tuturnya lagi.

Ibu Hanny merasa bersyukur dengan apa yang sudah diraihnya saat ini mengingat dirinya pernah mengalami cobaan, hambatan yang cukup berat sebelum akhirnya bisa ‘sukses’ seperti saat ini. 

“Ikuti proses saja selama hidup jalani dengan sabar dan jangan lupa bersyukur. Mudah mudahan jalan ke depan lebih mudah sehingga saya bisa menyekolahkan anak anak sampai selesai,” harapnya. 

Sensasi Rasa Lauk Pauk Warnas DPR Bu Hanny

Sementara itu salah seorang pengunjung memberikan testimoni bagaimana sensasi rasa menu masakan yang ada di warung tersebut. 

“Saya ketagihan sama ikan tongkol balado dan orek tempenya,” kata Arif, salah satu pengunjung yang sudah menjadi pelanggan di Warnas DPR itu.

Bapak tiga orang anak ini selalu datang buat makan ke Warnas DPR pada siang hari. “Kalau makan di sini pasti lauk yang dipilih selalu orek tempe ikan tongkol balado. Rasanya mantap, beda dengan di warteg lain bikin saya ketagihan,” paparnya lagi. 

Suasana yang adem karena berada di bawah pohon yang rindang juga menjadi alasan bisa berlam lama di tempat itu. “Kalau sudah makan biasanya langsung ngopi sambil menikmati suasana adem di bawah pohon,” ucap Arif.

Menurut Arif makan atau nongkrong  di Warnas DPR cocok buat dirinya yang suka dengan menu makanan dan tempat sederhana, seperti di tempat itu. 

“Sejak kecil saya suka menu masakan rumahan dan kebetulan menu menu itu ada di warung ini. Menu makanan yang ada di tempat ini rasanya mirip sekali dengan masakan ibu saya , bikin saya kangen dengan masakan ibu makanya saya sering datang ke waarung ini,” papar Arif.

Berita Terkait

News Update