BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Seorang Pemuda berinisial S (22) dibacok oleh laki-laki saat sedang asyik nongkrong di kedai kopi yang berlokasi dijalan Kemandoran, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (9/6/2023) kemarin.
Belakangan pemuda dan pelaku diketahui saling kenal, bahkan merupakan satu sekolah di wilayah Bantargebang hanya beda angkatan kelas. Ketua RW 03, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi Kota, Faisal mengungkapkan, bila motif penyerangan pemuda dibacok karena perihal salah paham anak muda.
"Motif sepertinya kita tidak bisa menganalisa, tapi saya yakin permasalahannya adalah masalah anak muda. Karena begitu, pelaku ini cukup merencanakan kejadian tersebut dengan membawa senjata tajam," ujar Faisal menanggapi kejadian penyerangan pemuda dibacok di tempat kedai kopinya, Sabtu (10/6/2023) kemarin.
Ia juga tak dapat memastikan bila ada unsur perebutan perempuan hingga peristiwa itu terjadi. "Mungkin saja, tapi saya tidak bisa pastikan, yang pasti dendam lah, Karena korban sendiri belum mau begitu terbuka," jelasnya.
Peristiwa penyerangan dilakukan dengan cara Membabi-buta, pelaku langsung melayangkan Celurit kearah saat korban dan teman temannya asyik nongkrong.
Rekaman CCTV yang menangkap peristiwa tersebut, terlihat pengunjung kedai kopi kalang kabut. "Target dia memang hanya si korban yang mamanya said itu, karena temen-temennya said itu ada banyak 5-6 orang tapi tidak dilukai, karena target dia hanya si korban," kata Faisal.
insiden tersebut buat korban mengalami luka dibagian siku dan paha kirinya. "Luka dibawah siku agak dalam sama di paha bagian belakang (sebelah kiri)," ucapnya.
Sementara itu Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Jupriono mengatakan pihaknya menanggapi penyerangan yang dilakukan pemuda terhadap pengunjung kedai kopi di jalan Kemandoran, Pekayon, Bekasi Selatan.
Menurut Kompol Jupriono, pihaknya sudah memeriksa sebanyak 4 orang saksi. "Saksi yang sudah diperiksa 4 orang, kasus sudah naik sidik, pelaku sedang kita kejar," ujar Kompol Jupriono, Minggu (11/6/2023).
Ia membenarkan, bila korban dan pelaku saling kenal, bahkan dalam satu sekolah. "Pernah sekolah bareng itu, pelaku terus keluar," tuturnya. Kemudian, perihal pelaku datang menemui korban, dari pemeriksaan yang dilakukan, saat itu korban hanya memberikan tempat ia saat itu berada.
Namun, setelah dikirimkan lokasi, pelaku datang dengan melakukan penyerangan. "Pelaku tanya keberadaan korban dimana dan langsung dishare loc sama korban," ucap Jupriono.