"Iya benar. Ditemukan tadi pagi jam 6. Kebetulan Patroli di Senen sedang bertugas melihat ada ramai-ramai. Ada orang yang sudah bersimbah darah dan ternyata di sana ada rekannya. Dari pengakuan rekannya ada terlibat perkelahian dengan seseorang yang sebelumnya mereka ketahui berawal dari kelompok ini 5-6 orang ini nongkrong di Kota Tua," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis.
Dari hasil penyelidikan, penusukan bermula ketika pelaku dan teman-temannya menyewa sound system korban. Mereka lalu nyanyi-nyanyi sampai larut lagi dan korban menegur lalu menyuruh membayar sewa sound system.
"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP. Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan 'sudah banyak ATM di lewati kok nggak berhenti berhenti'. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk," paparnya.
Terduga pelaku penusukan diduga merupakan anggota TNI AD. Hal tersebut berdasarkan identitas yang didapat kepolisian.
Komarudin mengatakan, antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan saudara atau pertemanan, namun hanya sebatas kenal karena pelaku dan teman-temannya suka nongkrong di Kawasan Kota Tua.
"Habis itu katanya kan itu (sound system) disewakan, habis itu selesai bubar nah ini pelaku tidak bayar uang sewa ditagih sama korban, pelaku bilang ambil dulu di ATM diikuti nah sampai dengan Senen, jadi tkpnya itu pertemuan awalnya di Kota Tua diikuti sampai Senen dan jadilah di Senen," ungkapnya.
Lanjut Komarudin, pelaku diketahui berinisial J berpangkat Pratu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penusukan tersebut. (Pandi)