ADVERTISEMENT

Pertandingan Tanpa Suporter Tamu, Komisi X DPR Apresiasi Upaya Erick Thohir Jaga Stabilitas Keamanan Liga 1

Jumat, 9 Juni 2023 16:57 WIB

Share
Logo Liga 1 (foto: Liga Indonesia Baru)
Logo Liga 1 (foto: Liga Indonesia Baru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Selain itu kompetisi musim depan itu kan ada di tahun politik, nah sekecil apapun masalah ataupun kericuhan itu bisa menjadi pemantik akan terjadinya masalah yang lebih besar. Jadi saya apresiasi langkah PSSI ini yang juga mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.

“Tak cuma itu kan FIFA sampai sekarang masih melakukan pemantauan, artinya bisakah dalam pelaksanaan liga besok, berhasil tanpa kerusuhan suporter yang terjadi, kalau berhasil berarti kita sudah menunjukan hal positif bagi sepak bola kita kepada FIFA, tapi kalau gagal ya berarti kita tidak bisa memegang kepercayaan dari FIFA ini, karena kita sebagai DPR juga akan melakukan pengawasan agar kebijakan ini bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya.

Diakui Dede Yusuf, mentalitas suporter Indonesia belum bisa menjadi jaminan keamanan, karena gesekan antara rivalitas sangat panas dan mudah memantik keributan. 

Buat politisi asal Jawa Barat ini, kedamaian yang sesungguhnya dalam sebuah pertandingan sepak bola adalah ikut ditonton oleh suporter perempuan dan anak-anak di tribun tanpa ada keributan.

“Ya begini kita harus jujur, bahwa suporter kita ini belum bisa dikatakan dipercaya dalam konteks damai saat menonton sepak bola. Bayangan saya untuk titik kedamaian itu aman untuk ditonton perempuan dan anak. Saya pernah jadi suporter juga dan kita sebagai penonton itu jujur saja lebih emosi ketimbang pemain di dalam lapangan, apalagi jika timnya kalah atau mainnya tidak baik, karena emosi itulah bisa terjadi kericuhan,” ungkapnya.

Atas dasar itu, Dede Yusuf mengakui Komisi X DPR RI memasukan beberapa poin dalam Undang-undang (UU) olahraga agar dilakukan pembinaan kepada suporter. 

“Kita dalam UU keolahragaan kan dilakukan untuk pembinaan kelakuan suporter untuk menjaga keamanan dari suatu pertandingan,” akuinya.

Lebih jauh Dede Yusuf mengatur, kebijakan yang dikeluarkan oleh PSSI ini sangat tepat demi menghindari kerusuhan antar suporter yang terjadi di beberapa daerah. “Ya saya nilai ini salah satu upaya agar tidak terjadi kejadian seperti Kanjuruhan atau kejadian kerusuhan suporter lainnya,” bebernya. 

“Saya yakin suporter kita yang senior sudah sering kali mendapatkan bimbingan kumpul bersama-sama tapi ada generasi baru, sekarang kenakalan anak muda yang aneh-aneh jadi lifestyle buat mereka, dan itu sebelum mereka itu jadi fans benar, fans yang benar-benar sejati semua ingin menonton. Jadi yang senior harus bisa membuat yang muda untuk lebih dewasa tidak membuat ricuh ketika timnya kalah,” jelasnya lagi.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini meyakini betul dengan keputusan PSSI terkait larangan suporter tim tamu menonton langsung di stadion. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT