ADVERTISEMENT

Produksi Membaik, DPR Minta Pemerintah Jangan Buka Impor Gula

Kamis, 8 Juni 2023 11:06 WIB

Share
Andi Akmal Pasluddin. (rizal)
Andi Akmal Pasluddin. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin  mengingatkan,  semua pemangku kebijakan pergulaan nasional untuk konsisten tidak membuka kran lebar importasi gula pada 2023.

Hal ini disampaikannya melihat situasi membaiknya produksi gula yang saat ini sudah memasuki musim giling.

"Saya turut apresiasi, bahwa rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton atau lebih tinggi dari produksi tahun 2022 sebanyak 2,4 juta ton. Dengan kondisi seperti ini, fungsi ketersediaan gula jangan sampai dikotori dengan kebijakan importasi yang kadang muncul dengan tiba-tiba," kata Akmal, Kamis (8/6/2023)

Ia  menekankan,  kepada Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) agar terus meningkatkan optimisme negara dalam mengendalikan logistik dan tata niaga pergulaan nasional. 

“Seiring dengan telah dimulainya giling tebu di sejumlah Pabrik Gula (PG) di Tanah Air, telah menunjukkan situasi yang sangat kondusif dalam persoalan produksi gula dalam negeri,” pungkasnya.

Politisi PKS ini menegaskan, bahwa kebutuhan gula nasional secara keseluruhan 3,4 juta ton per tahun mesti dicarikan solusi mencukupi kebutuhan dalam negeri. Karena menurutnya, kemampuan lahan kita seharusnya masih cukup apalagi ada teknologi mikrobiotika yang mampu memulihkan lahan kritis menjadi lahan layak tanam.

"Bangsa kita seharusnya sudah mulai melirik optimalisasi lahan tidak tergarap dan atau lahan kritis untuk mampu dipulihkan menjadi lahan layak tanam. Teknologinya sudah ada dimana salah satu contoh di lapangan dengan integrasi limbah kotoran sapi atau ternak dengan limbah kelapa sawit mampu memberikan nutrisi tanah sehingga tanaman dapat layak tumbuh," ungkap Akmal.

Akmal menanggapi, pada pekan Rapat Dengar Pendapat antara Komisi IV dan Badan Pangan Nasional, akan terus mengevaluasi target Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional, Bulog dan Kementan, serta BUMN pangan ID FOOD agar kepastian Cadangan Gula Pemerintah selalu tersedia, dan mengurangi angka importasi gula pada tahun ini dan tahun depan.

"Negara Kita sudah pernah berjaya pada persoalan pergulaan nasional. Sudah saatnya kita mengembalikan kejayaan ini, dengan intensifikasi, penerapan teknologi tepat guna, dan efisiensi seluruh kebijakan pangan nasional yang pro terhadap petani dan pertanian kita," tutup Andi Akmal Pasluddin. (rizal)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT