ADVERTISEMENT

Oknum TNI Tusuk Penyewa Sound Sistem,  Korban Tewas Tergeletak di Trotoar Kramat Senen

Kamis, 8 Juni 2023 18:50 WIB

Share
Pria tewas tergeletak di trotoar Kramat Senen, diduga ditusuk oknum TNI. (tangkap layar)
Pria tewas tergeletak di trotoar Kramat Senen, diduga ditusuk oknum TNI. (tangkap layar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023) pagi. Pria malang itu diduga menjadi korban pembunuhan.

Korban tergeletak bersimbah darah dalam keadaan tak bernyawa tersebut viral di media sosial. Dalam video viral itu, korban tampak tergeletak di trotoar bersimbah darah.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin membenarkan penemuan pria tergeletak bersimbah darah itu.

"Iya benar. Ditemukan tadi pagi jam 6. Kebetulan Patroli di Senen sedang bertugas melihat ada ramai-ramai. Ada orang yang sudah bersimbah darah dan ternyata di sana ada rekannya. Dari pengakuan rekannya ada terlibat perkelahian dengan seseorang yang sebelumnya mereka ketahui berawal dari kelompok ini 5-6 orang ini nongkrong di Kota Tua," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis.

Dari hasil penyelidikan, penusukan bermula ketika pelaku dan teman-temannya menyewa sound system korban. Mereka lalu nyanyi-nyanyi sampai larut lagi dan korban menegur lalu menyuruh membayar sewa sound system.

 

"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP. Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan 'sudah banyak ATM di lewati kok nggak berhenti berhenti'. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk," paparnya.

Terduga pelaku penusukan diduga merupakan anggota TNI AD. Hal tersebut berdasarkan identitas yang didapat Kepolisian.

Komarudin mengatakan, antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan saudara atau pertemanan, namun hanya sebatas kenal karena pelaku dan teman-temannya suka nongkrong di Kawasan Kota Tua.

"Habis itu katanya kan itu (sound system) disewakan, habis itu selesai bubar nah ini pelaku tidak bayar uang sewa ditagih sama korban, pelaku bilang ambil dulu di ATM diikuti nah sampai dengan Senen, jadi tkpnya itu pertemuan awalnya di Kota Tua diikuti sampai Senen dan jadilah di Senen," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT