"Kita melihat bahwa Iran dan Arab dengan campur tangan Tiongkok saja bisa bertemu, dua negara (bebuyutan) yang kerap bertikai itu bisa lakukan perundingan," katanya.
Maka itu berbagai upaya tentu menjadi sah-sah saja untuk dilakukan sepanjang membawa narasi pentingnya loncatan kemajuan masa depan kepemimpinan serta masa depan bangsa.
"Prinsipnya dalam kerjasama kami hormati, tapi upaya untuk merajut terus dilakukan, termasuk pula dengan Golkar, PKB, dengan PAN dan terakhir dengan Perindo," kata dia.
Dalam pandangan PDIP, yang pasti sosok cawapres yang menjadi incaran tentu adalah yang memiliki rekam jejak jelas dan memiliki karakter berani dan bernyali, seperti yang ada di dalam diri Ganjar Pranowo.
Dia membantah, apakah cawapres yang tengah menjadi bidikan harus datang dari sosok militer. Sebab terpenting adalah kemampuannya demi mendorong percepatan kemajuan Indonesia.