Sudah Temui Mahfud, PKS Akhirnya Bicara Nasib AHY Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024

Rabu 07 Jun 2023, 10:40 WIB
Mahfud dan AHY masuk radar cawapres Anies Baswedan. Foto: Kolase/Ist.

Mahfud dan AHY masuk radar cawapres Anies Baswedan. Foto: Kolase/Ist.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera angkat suara soal siapa cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Mardani, dia adalah salah satu pihak yang getol mendorong agar cawapres Anies cepat-cepat disampaikan dan diumumkan ke publik.

Sejumlah hal menjadi pertimbangan mengapa Mardani ingin cawapres Anies segera disampaikan. Menurutnya pada 2019 lalu, ada waktu 125 hari masa kampanye.

Sementara saat ini, hanya ada waktu 75 hari untuk melakukan kampanye. Sedikitnya waktu kampanye ini membuat harus ada strategi yang mendalam agar publik mengenal betul gagasan capres-cawapres yang diusung.

"Oleh karena itu saya sepakat, saya juga selalu teriak segera sepakati cawapresnya siapa. Kalau perlu paparkan target kita apa. Apa proposal koalisi perubahan untuk persatuan ini, untuk Indonesia," kata Mardani di Catatan Demokrasi, disitat Rabu 7 Juni 2023.

"Jika lebih baik, bagaimana pengelolaan anggaran kita. Jauh lebih baik lagi line up kabinetnya. Paparkan itu semua, nanti partai-partai yang lain akan masuk. Baru ayo kita diskusi," katanya.

Dia pun meminta saat ini tak lagi hanya sekadar bicara figur saja. Tetapi sudah masuk ke substansi detail, termasuk roadmap dan kebijakannya.
Karena kalau sudah begitu, pemilu di Indonesia dinilai bakal naik kelas.

Peluang AHY Jadi Cawapres Anies

Mardani kemudian menyinggung nama-nama cawapres Anies. Menurut PKS, cawapres yang tepat baginya adalah sosok yang bisa mengisi suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebab hal itulah yang disampaikan oleh berbagai survei. Jika hal itu berdasarkan aspek kuantitatif, PKS juga berharap aspek kualitatif terpenuhi.

Yakni mampu bekerja sama dengan Anies Baswedan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi. 

"Dia dwitunggal. Karena beban kita nanti berat. Utang luar negeri kita besar, pertumbuhan ekonomi kita mesti 5 persen, masih banyak PR kita, dan itu nanti tugas berat presiden dan wakil presiden. Karena itu dua-duanya harus bekerja sama," katanya. 

Berita Terkait
News Update