Bukan Anti Kritik

Rabu, 7 Juni 2023 05:57 WIB

Share
Suara warga yang diabaikan. (Ilustrasi)
Suara warga yang diabaikan. (Ilustrasi)

Itu yang seringkali dinamakan kritik konstruktif. Kritik membangun yang bersifat memperbaiki dari yang buruk menjadi baik. Dari yang kurang menjadi lebih dan yang sudah baik menjadi sempurna.

Di tahun politik seperti saat ini, saling kritik bukan hal yang tabu lagi. Bahkan, mengkritik kader partai politik atau yang disampaikan kader partai politik, berseliweran tiada henti.

Tak jarang, ada di antara elite politik menyikapi kritik tidaklah bijak, jika tidak dikatakan emosional.

Padahal kita tahu, orang bijak tidak layak takut atas risiko kritik. Ingat, seseorang tidak akan menjadi hina dan jatuh harga dirinya karena dikritik.

Orang yang optimistis dan dinamis serta ingin maju, berharap adanya kritik karena dapat membangun motivasi, dan membuat rasa percaya diri lebih tinggi.

Satu hal, jangan ubah kritik menjadi kebencian, permusuhan dan pertentangan yang bisa menjadi embrio pembelahan dan perpecahan.

Jangan nodai tahun politik dengan penuh intrik, tetapi hadirkan sikap simpatik dalam memenangkan kontestasi. Perlu keteladanan para elite dan petinggi partai politik untuk menghadirkan kritik konstruktif serta bijak merespons kritikan dengan menjauhkan sikap “anti kritik”. (*). 
 

Halaman
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar