Di tahun politik seperti saat ini, saling kritik bukan hal yang tabu lagi. Bahkan, mengkritik kader partai politik atau yang disampaikan kader partai politik, berseliweran tiada henti.
Tak jarang, ada di antara elite politik menyikapi kritik tidaklah bijak, jika tidak dikatakan emosional.
Padahal kita tahu, orang bijak tidak layak takut atas risiko kritik. Ingat, seseorang tidak akan menjadi hina dan jatuh harga dirinya karena dikritik.
Orang yang optimistis dan dinamis serta ingin maju, berharap adanya kritik karena dapat membangun motivasi, dan membuat rasa percaya diri lebih tinggi.
Satu hal, jangan ubah kritik menjadi kebencian, permusuhan dan pertentangan yang bisa menjadi embrio pembelahan dan perpecahan.
Jangan nodai tahun politik dengan penuh intrik, tetapi hadirkan sikap simpatik dalam memenangkan kontestasi. Perlu keteladanan para elite dan petinggi partai politik untuk menghadirkan kritik konstruktif serta bijak merespons kritikan dengan menjauhkan sikap “anti kritik”. (*).