ADVERTISEMENT

Demokrat Minta Jokowi Cepat Reshuffle Moeldoko, Jansen Sitindaon: Enggak Tenang Kami Ini

Selasa, 6 Juni 2023 08:59 WIB

Share
Jansen Sitindaon mendorong Jokowi reshuffle Moeldoko. Foto: Kolase/Ist.
Jansen Sitindaon mendorong Jokowi reshuffle Moeldoko. Foto: Kolase/Ist.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mendorong agar Presiden cepat-cepat melakukan reshuffle Moeldoko berkaitan dengan upaya begal partai pimpinan AHY itu sejak beberapa waktu terakhir.

Dorongan Demokrat soal reshuffle Moeldoko ini terkait terminologi cawe-cawe Presiden Jokowi dalam konteks positif yang disampaikan baru-baru ini.

Adapun poin cawe-cawe positif yang disampaikan Jokowi agar Pemilu demokratis, jujur dan adil, kemudian menghindarkan dari adanya polarisasi, dan agar TNI, Polri serta ASN tidak terlibat politik praktis.

Atas hal itulah Demokrat merasa reshuffle Moeldoko perlu dilakukan demi mendorong alasan cawe-cawe Jokowi di kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Apalagi sebenarnya ada atau tidak adanya cawe-cawe yang dikhawatirkan Jokowi itu, sebenarnya sudah tercantum di undang-undang.

Belakangan Demokrat sendiri mengaku tak tenang karena berbagai upaya pembegalan yang dilakukan Moeldoko dan berujung pada gagalnya pencapresan Anies Baswedan di 2024.

"Tapi kalau kemudian presiden kemudian ingin cawe-cawe positif itu, silakan enggak apa-apa. Ingin menebalkan lagi demokrasinya jadi lebih baik. Jadi lebih netral, polarisasinya dan lain-lain." 

"Itu makanya kalau soal Moeldoko-nya, reshuffle kabinet itu kan bagian dari kewenangan Pak Jokowi, undang-undang mengatur itu hak prerogatif beliau. Gunakanlah sekarang Pak Jokowi," kata Jansen Sitindaon, di program Political Show, disitat Selasa 6 Juni 2023.

Jansen pun menyebut, karena Presiden Jokowi yang mengangkat Moeldoko, maka beliaulah yang harus melakukan aksi bersih-bersih demi Pemilu yang dicita-citakannya tadi.

"Itu makanya kami Partai Demokrat, kalau betul jenengan ingin cawe-cawe yang positif, buktikan dengan reshuffle Pak Moeldoko. Karena merusak demokrasi orang ini, enggak tenang kami," ujar dia.

"Namanya saja tidak ada di Sipol tuh selaku kader Partai Demokrat. Jadi jangankan jadi ketua umum Partai Demokrat, jadi Ketua Demokrat tingkat cabang saja Moeldoko tidak bisa. Tingkat ranting juga tidak bisa."

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT