Buntut Jokowi Cawe-cawe, PKS Yakin Anies Bakal Bersikap Ini ke Presiden Kalau Menang Pilpres 2024

Jumat 02 Jun 2023, 09:35 WIB
PKS minta aksi Jokowi cawe-cawe dihentikan. Foto: Kolase/Ist.

PKS minta aksi Jokowi cawe-cawe dihentikan. Foto: Kolase/Ist.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi PKS Mardani Ali Sera mengkritik aksi Presiden Jokowi cawe-cawe terhadap kontestasi Pilpres 2024. 

Menurut Mardani aksi Jokowi cawe-cawe sangat berbahaya bagi kehidupan politik di Tanah Air. Sebab Presiden dianggap bukan cuma sekadar kepala pemerintahan, tetapi juga kepala negara. 

Berbeda dengan aksi Jokowi cawe-cawe, presiden-presiden sebelumnya justru dikatakan Mardani malah selalu mencoba menjaga netralitas dan acap memfasilitasi semua pihak yang maju. Terlebih dalam konteks sosiologis, masyarakat Indonesia dinilai sangat paternalistik.

"Saya lagi pikir akan sangat baik, Pak Jokowi kan orang Jawa ya, orang Jawa Itu biasanya menang tanpa ngasorake gitu. Yang ini kayaknya 'wah' begitu, pokoknya menepuk dada begitu, dan itu bukan Jawani sekali padahal," kata Mardani Ali Sera di Dua Sisi, disitat Jumat 2 Juni 2023.

Menurutnya, apa salahnya seorang presiden menyatakan bakal memfasilitasi semua kandidat yang maju karena mereka adalah putra-putri terbaik bangsa.

"Saya malah Puji Pak Prabowo, Pak Prabowo itu bilang, jangan cela Mas Ganjar, jangan cela Mas Anies, karena dua-duanya itu putra terbaik bangsa," kata Mardani.

Andaipun Jokowi bersikap negarawan seperti Prabowo, dipastikan Anies akan menghormatinya kelak jika memenangi pertarungan.

"Nanti kalau Pak Jokowi bersikap seperti itu (netral), kalau Anies menang, Anies yang akan sowan ke Pak Jokowi 'matur nuwun sudah menjaga netralitas, sudah menjadi seorang negarawan'."

Hal berbeda jika aksi Jokowi cawe-cawe di Pilpres 2024 tetap dilakukan. PKS yakin Anies akan memiliki sikap berbeda dengan Jokowi karena dirinya yang terlalu mencampuri banyak persoalan.

"(Kalau Anies menang) Karena dia presiden, (Anies) tetap akan datang, tapi beda rasanya, karena (Jokowi) tidak netral begitu loh," katanya.

Soal sikap dua capres lain yang seolah santai dengan aksi Jokowi cawe-cawe, Mardani menilai mungkin karena mereka berdua dinilai belum paham. Sebab sangat berbahaya sekali jika di detik akhir, Jokowi kemudian mengubah pilihan dan mengubah peta politik.

"Nah itu berbahaya. Tetapi itu terserah Pak Jokowi lah. Tapi saya ingin menggarisbawahi bahwa setiap tahapan itu ada orangnya. Pak Jokowi itu sudah selesai kok 10 tahun. Kalau sudah menang 5 kali, kalau menurut saya tidak usah cawe-cawe," katanya lagi.

Sebab Jokowi nantinya tentu pasti bisa melakukan kampanye jika penetapan sudah mulai dilakukan. Sementara jika dilakukan sekarang ini, akan kelihatan sekali ketidakberpihakannya.

Hal ini sekaligus mengkonfirmasi dari sejumlah runutan-runutan yang terjadi. Mulai dari ada capres yang didukung dan tidak didukung.

"Kebetulan yang tidak didukung banyak kasus, ada yang mau dikriminalisasi lewat Formula E, ada yang Demokrat mau dicopet, segala macam. Sehingga wajar banyak publik melaporkan dan tim ke Mas Anies." 

"Tidak ada pernyataan cawe-cawe saja sudah mulai ada jejaring-jejaring yang dibuat," katanya.

Maka itu Mardani meminta agar aksi Jokowi cawe-cawe itu segera dihentikan demi Indonesia yang lebih baik.

Berita Terkait

Geger Istilah ‘Cawe-cawe’

Senin 05 Jun 2023, 08:55 WIB
undefined

Sorot: Etika Cawe-Cawe

Selasa 06 Jun 2023, 08:05 WIB
undefined

News Update