G20 Empower Dorong Partisipasi Perempuan di Sektor Swasta

Rabu, 31 Mei 2023 15:47 WIB

Share
Foto: G20 EMPOWER meluncurkan Pedoman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Perempuan Indonesia di Jakarta. (Ist)
Foto: G20 EMPOWER meluncurkan Pedoman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Perempuan Indonesia di Jakarta. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  G20 EMPOWER berkomitmen menyelesaikan rencana kerja untuk mendorong terlaksananya rekomendasi yang telah tertuang dalam Deklarasi Pemimpin G20 di Bali.

Pada tahap pertama ini, G20 EMPOWER berkolaborasi dengan Bank Dunia dengan dukungan dari Pemerintah Australia, bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia, meluncurkan “Pedoman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Perempuan Indonesia” yang berisi tinjauan kesenjangan gender di Indonesia dan tujuan pembuatan pedoman.

Peluncuran pedoman dihadiri antara lain oleh Menteri KPPA RI Bintang Puspayoga, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen, serta Duta Besar Australia untuk Indonesia HE Penny Williams PSM pada Selasa (30/5/2023).

“Peluncuran pedoman ini sekaligus menjadi tindakan nyata dalam mempromosikan serta memajukan kebijakan terkait pengembangan perempuan dan UMKM," ujar Bintang Puspayoga dalam keterangannya.

Adapun kebijakan yang menggunakan data dan bukti sebagai landasan yang kuat sangat dibutuhkan. Hal ini tentunya akan menjadi kontributor penting bagi kebijakan terkait pemberdayaan ekonomi perempuan, khususnya pelaku UMKM perempuan di masa mendatang.

Pedoman yang diluncurkan berisi tiga bagian besar. Pertama, pengenalan dan tujuan diluncurkannya pedoman yang berisi data gender di Indonesia. Dijelaskan bahwa, pembuatan pedoman bagi UMKM perempuan di Indonesia muncul dari prioritas yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam pekerjaan sektor swasta, mendorong koordinasi antara pemangku kepentingan publik dan swasta, dan menetapkan jalur pemantauan dan akuntabilitas yang jelas untuk mengukur keberhasilan.

Pada poin selanjutnya, menyoroti kemajuan yang telah dicapai oleh pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menekankan tantangan yang ada, dan menyediakan materi diskusi mengenai kebijakan seputar tindakan yang diperlukan untuk mempersempit kesenjangan gender di Indonesia. Selebihnya, pedoman ini mendorong kolaborasi yang ada antara pemangku kepentingan sektor publik dan swasta dalam meningkatkan kesetaraan gender di lingkup pekerjaan.

Kedua, tinjauan visual dalam bentuk tabel dan grafik mengenai partisipasi angkatan kerja perempuan pada sektor swasta di Indonesia. Dari data yang disajikan, bisa dilihat bahwa selama dekade terakhir, partisipasi perempuan cenderung stagnan dan tetap lebih rendah bila dibandingkan dengan laki-laki.

Ketiga, mengenai tahapan selanjutnya untuk mencapai keberhasilan. Melalui pedoman ini, penyempurnaan panduan selanjutnya akan disiapkan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Panduan yang telah disusun ini berfokus dari beberapa pertanyaan kunci yang diidentifikasi sebagai pertanyaan penting dalam menangani isu gender di Indonesia. Lebih jauh, pembahasan dari setiap isu akan didasarkan pada temuan survei, laporan, tinjauan literatur, dan diskusi Bank Dunia dengan para pemangku kepentingan tentang partisipasi ekonomi perempuan, baik yang telah dilakukan maupun yang akan berlangsung ke depannya.

Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Yessie D Yosetya, mengungkapkan, bahwa pedoman yang telah disusun bersama World Bank ini menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya bagi pelaku UMKM perempuan, namun Indonesia secara keseluruhan.

"Tujuan dari pedoman ini sendiri adalah untuk melacak apakah kita telah berada pada lintasan yang benar atau tidak. Ke depannya, output dari pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi negara anggota G20 lainnya untuk membuat regulasi dan program percepatan pemberdayaan perempuan," ujar Yessie.

“Sesuai dengan keyakinan ini, salah satu platform belajar online untuk perempuan Indonesia yang dikembangkan XL Axiata, Sisternet, hingga saat ini telah membuka akses bagi lebih dari 500 ribu womenpreneurs untuk memahami perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, literasi keuangan, dan pemasaran digital," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menambahkan.

“Analitik memainkan peran penting dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Analitik dapat mengidentifikasi untuk memastikan kesetaraan kesempatan dan perlindungan hak-hak perempuan, serta membantu penerapan kebijakan dan intervensi berbasis bukti. Peluncuran pedoman ini merupakan bagian dari upaya Bank Dunia untuk mempercepat kesetaraan dan pemberdayaan gender melalui promosi lingkungan di mana setiap perempuan dapat berkembang, berkontribusi, dan memimpin," ujar Satu Kahkonen.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, HE Penny Williams PSM juga mengatakan, Australia dan Indonesia memiliki komitmen bersama untuk memajukan kesetaraan gender, bekerja sama baik secara global maupun di seluruh wilayah.

"Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan hal yang mendasar untuk mencapai ekonomi yang lebih inklusif, makmur, dan tangguh. Membina kemitraan antar publik dan swasta yang kuat, dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pengusaha perempuan dapat membuka jalan bagi inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan inklusi yang lebih besar," ujar Penny Williams.

Co-Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Rinawati Prihatiningsih mengatakan, upaya kolaboratif yang kongkrit mencapai tujuan bersama ini memperkuat ekosistem bisnis untuk partisipasi ekonomi perempuan Indonesia.

"Atas nama G20 EMPOWER Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama dari pemerintah Indonesia, Bank Dunia, dengan dukungan dari "The Australian Government's Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), IWAPI, APINDO dan APP Sinarmas  salah satu advocates serta semua pihak dalam mendukung tujuan kita bersama meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan," ujar Rinawati.

Selain peluncuran pedoman UMKM perempuan di Indonesia, di waktu bersamaan diadakan pula dialog antara pelaku bisnis sektor swasta dan publik dalam rangka memperbaiki kesenjangan gender yang masih kental di lingkungan bisnis di Indonesia. (Muhidin)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar