Begini Isi Kritikan Keras Adian hingga Dimusuhi Para Menteri Jokowi dan 'Disingkirkan' dari Istana

Rabu, 31 Mei 2023 05:52 WIB

Share
Adian kini semakin dijauhkan dari Jokowi. Foto: Kolase/Ist.
Adian kini semakin dijauhkan dari Jokowi. Foto: Kolase/Ist.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi PDIP Adian Napitupulu kini mengaku dijauhkan dari Istana Kepresidenan Jokowi. Adian juga menyebut dirinya dimusuhi para menteri Jokowi.

Pernyataan Adian soal dirinya yang kini dijauhkan dari Istana Jokowi disampaikan usai mengaku sudah 10 bulan tak lagi bisa bertemu orang nomor 1 di republik ini. Padahal sebelumnya Adian selalu bertemu dengan Jokowi rutin membahas berbagai permasalahan tiap 3 bulan sekali di Istana.

Menurut Adian dirinya pernah membisiki Jokowi soal capaian kerja para menteri yang dinilai hanya berorientasi mencari uang. Dari sana, Adian kemudian mengaku mulai dijauhkan, ditambah usai dirinya terlibat pertengkaran keras dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

"Dari beberapa persitiwa yang disampaikan, ini kenapa sih nih para menteri kerjanya nyari duit terus, segala macam. Ya mungkin (kritikan) itu sampai ke telinga mereka ya, karena dinding Istana kan juga punya mata dan telinga ya," kata Adian di podcast Total Politik, disitat Rabu 31 Mei 2023.

Sejak saat itulah Adian mengaku terus dijauhi dari Istana. Apalagi Adian dicap kerap sebagai sosok yang selalu membawa berbagai masalah rakyat untuk diselesaikan oleh Jokowi.

"Makanya mungkin itu yang bikin saya dimusuhi, dijauhi, atau apa istilahnya. Dan saya enggak sedih dengan itu, karena saya enggak pernah minta apapun, dan dapat apapun dari Istana," katanya.

Adapun permasalahan yang kerap dibawa untuk diminta diselesaikan pada Jokowi adalah kasus-kasus konflik agraria yang terjadi di masyarakat. Sebab menurut Adian, banyak kasus konflik agraria yang tak selesai di masa lalu, namun kini terus bertambah dari waktu ke waktu.

Walaupun akhirnya kini muncul sertifikasi, hal tersebut hanya bertujuan untuk mencegah konflik semata.

Maka itu Adian mengaku pernah meminta Jokowi agar mengaudit luas semua masalah konflik agraria di Tanah Air. 

"Sebab banyak izin lokasi tambang diperoleh 10 ribu tapi nyatanya digunakan 20 ribu hektare. Diizinkan 20 ribu dipakai 50 ribu. Belum lagi fungsinya, konfliknya dengan tanah rakyat, lalu koordinatnya di sini tapi dikerjainnya di sini. Nah kasus yang banyak itu harusnya negara berani bersikap," kata Adian.

Halaman
Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar