JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Curhatan viral Sarjana Teknik Mesin UI saat ini tengah mendapat sorotan dari netizen.
Belum lama ini, di media sosial Twitter memang tengah viral Sarjana Teknik Mesin UI yang curhat karena merasa tak terima dikalahkan oleh lulusan STM saat melamar di PT PAL.
Usai viral Sarjana Teknik Mesin UI curhat diTwitter, PT Pal pun akhirnya buka suara.
Melalui akun twitter resminya, PT PAL menjelaskan bahwa seorang juru las memang membutuhkan sertifikasi dan pengalaman.
Tak hanya itu, posisi juru las juga memerlukan orang yang memiliki kemampuan di berbagai teknik pengelasan.
"Hai Sobat PAL, kebutuhan welder/juru las di PT PAL Indonesia tidak hanya dituntut bisa 1 posisi pengelasan saja. Tapi juga harus memiliki skill dalam berbagai teknik pengelasan. Seluruh juru las di PAL diharuskan memiliki sertifikasi, keterampilan & jam terbang yang tinggi," tulis akun Twitter PT Pal seperti yang dikutip, Selasa (30/5/2023).
PT PAL pun mengungkapkan, saat ini sekitar 99 persen juru las di PT PAL telah memiliki berbagai sertifkasi.
Standar kualifikasi juru las yang tinggi itu dikarekan pekerjaan ini berperan penting dalam pembuatan sebuah kapal.
"Tidak hanya itu, tingginya kualitas SDM berteknologi tinggi sangat dibutuhkan dalam menguatkan kemandirian industri pertahanan khususnya dalam menciptakan produk yang berdaya saing global," cuit PT PAL.
Untuk diketahui, sebelumnya media sosial Twitter dihebohkan oleh potongan tulisan yang menyebut dirinya seorang lulusan Universitas Indonesia (UI) Teknik Mesin 2022 yang merasa keheranan karena dikalahkan lulusan STM saat mendaftar ke PT PAL Indonesia.
"Bener-bener stress dan gk bisa diterima akal sih, ceritanya saya melamar kerja di PT PAL, saya lulusan UI teknik mesin 2022...Saya beserta teman-teman ada 15 orang tapi dikalahin sama bapak2 umur 30 an. Bapaknya juga hanya lulusan STM+sertifikat Welding dan pengalaman kerja di Italia Eropa tepatnya di Fincantieri katanya," isi potongan narasi yang diunggah akun Twitter @GerryS.