Nasdem yang mengusung Anies kemudian disebut tengah dilanda cobaan baru usai kasus korupsi Johnny G Plate terkait BTS Kominfo disoal. Sebab, kata Denny, bensin Nasdem untuk menggerakkan roadshow-roadshow Anies menjadi habis.
"Anies bingung, Jusuf Kalla mentornya ikutan bingung, lalu dia mainkanlah narasi basi tentang isu pengusaha Tionghoa yang enggak nyala-nyala juga," katanya.
Akhirnya hal yang dinilai bisa dilakukan Anies Baswedan untuk mengerek elektabilitas adalah dengan menyentil-sentil Jokowi agar namanya ikut terkerek naik.
Diharap dengan menyentil program infrastruktur Jokowi, namanya akan ikutan terkerek. "Meski dengan data yang salah karena Anies itu berharap semua ini akan jadi polemik dan menaikkan nama dia," kata Denny.
Hal yang membuat kubu Anies dan Nasdem ketar-ketir, Denny menilai tim sukses Prabowo saat ini tengah gencar menarik Demokrat dan PKS untuk bergabung dengan timnya.
"Maka Koalisi Perubahan itu seperti ditarik kanan dan kiri dan mulai robeklah benang-benangnya. Logika saja ya, siapa sih partai yang mau mendukung orang dengan potensi kalah. Semua partai ingin menang karena di sanalah mereka bisa bertahan."
"Apalagi Nasdem tidak punya DNA sebagai oposisi, mereka enggak akan tahan ada di luar kekuasaan dalam waktu yang lama," kata Denny mengomentari survei Anies.