ADVERTISEMENT

Selain Dapat Mengurangi Emisi Karbon Dioksida, Eksistensi Mobil Listrik Dinilai Bermanfaat untuk Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Sabtu, 27 Mei 2023 13:33 WIB

Share
Selain Dapat Mengurangi Emisi Karbon Dioksida, Eksistensi Mobil Listrik Dinilai Bermanfaat untuk Pertumbuhan Ekonomi UMKM (lst)
Selain Dapat Mengurangi Emisi Karbon Dioksida, Eksistensi Mobil Listrik Dinilai Bermanfaat untuk Pertumbuhan Ekonomi UMKM (lst)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.IDSaat ini menggunakan kendaraan listrik bukan hanya mampu mengurangi emisi karbon dioksida saja tetapi juga mampu menjadi ladang bisnis baru untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pemilik Warung Ayam Goreng Lombok Gringging di Surabaya ini menyadari fakta bahwa ekosistem mobil listrik merupakan upaya untuk menjaga lingkungan dan ceruk bisnis untuk masa depan. Pemilik warung ayam ini, Steven, memasang stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di kiosnya sejak April 2023. 

"Ini bisnis masa depan, di satu sisi, saya mendukung program pemerintah soal insentif kendaraan listrik ini demi lingkungan yang lebih baik," ujar Steven.

Setelah pemasangan SPKLU di toko, pengisian mobil listrik di SPKLU dilakukan sebanyak 87 kali. Selain itu, toko tersebut terletak di jalan strategis dari jalan utama Solo hingga Banyuwangi. 

"Hasil dari SPKLU tentunya menjadi tambahan pendapatan baru bagi saya, ini peluang bisnis yang sangat prospektif," imbuh Steven.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menyatakan hal ini menunjukkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin mapan dan menjangkau masyarakat luas. Waralaba SPKLU dulu menarik minat pemilik toko dan kantor, kini warung makan juga ingin berpartisipasi dalam pengurangan emisi. 

Beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

“Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e," jelas Darmawan. 

Apalagi kata Darmawan, listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih, menyusul mulai dibangunnya pembangkit yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Artinya, pada kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol," jelas Darmawan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Farida Fakhira
Editor: Farida Fakhira
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT