ADVERTISEMENT

Dihadiri Bikkhu Mancanegara, Umat Buddha Gelar Peringatan Waisak 2567 BE di Borobudur

Sabtu, 27 Mei 2023 21:58 WIB

Share
Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo saat memberikan rencana perayaan Waisak. (johara)
Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo saat memberikan rencana perayaan Waisak. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Buddha bersama dengan Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), Permabudhi (Persatuan Umat Buddha Indonesia) dan lembaga-lembaga keagamaan Budha akan menlggelar peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 di Candi Borobudur pada 4 Juni 2023. 

Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo mengatakan bahwa perayaan Waisak nanti akan menghadirkan banyak Bikkhu dari manca negara seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.

"Merupakan suatu kebanggaan bahwa Candi Borobudur telah resmi menjadi tempat ibadah umat Buddha, bukan hanya bagi umat Buddha Indonesia, tapi juga umat Buddha dunia," ucap Wibowo dalam keterangannya yang diterima Sabtu (27/05/2023).

"Ada tradisi Thudong dimana para Bikkhu berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia menuju ke Candi Borobudur," lanjutnya.

Hari Raya Waisak tahun ini, lanjut Wibowo juga menjadi simbol kebersamaan umat Buddha, dimana dua organisasi keagamaan Budha terbesar di Indonesia, Walubi dan Permabudhi berkomitmen untuk merayakan Hari Raya Waisak secara bersama-sama. "Tidak mementingkan ego masing-masing, tapi mengutamakan sikap toleransi dan kebersamaan," ujarnya.

Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang libur nasional dan cuti bersama telah menetapkan Hari Raya Waisak jatuh pada 4 Juni 2023. Detik-detik Waisak di Indonesia akan dirayakan pada pukul 10.41. WIB. 

Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Supriyadi menerangkan penetapan Hari raya Tri Suci Waisak di Indonesia menggunakan metode Purnama-Sidhi berdasarkan perhitungan Astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern. 

waik

Supriyadi merinci, bahwa satu tahun matahari berjumlah 365 hari. Sedangkan satu tahun lunar hanya 355 hari. Sehingga, terdapat perbedaan 10 hari setiap tahunnya.

Pada tahun kabisat lunar, dalam satu tahun terdapat 13 purnama. Pada saat itu, terdapat bulan Waisak ganda. Maka, perhitungannya berpatokan pada kalender lunar/chandra Buddhis yang sudah menyesuaikan dengan perhitungan kalender matahari/solar-surya. Atau, perhitungan luni-solar yang setiap satu daur 19 tahun terdapat 7 tahun kabisat lunar dengan 7 bulan sisipan. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT