Soal jamuan Gibran ke Prabowo di Solo beberapa waktu lalu, Budi menilai hal itu adalah sikap yang wajar dilakukan. Sebab hal yang sama juga kerap dilakukan Gibran saat menteri-menteri lain datang ke Solo.
Sementara terkait adanya gugatan uji materi UU Pemilu soal batas usia capres dan cawapres, yang diajukan dua kader Gerindra yakni Wali Kota Bukittinggi dan Wakil Bupati Lampung Selatan, dari batas usia 40 tahun menjadi 35 tahun, Gerindra punya pendapat sendiri.
Bagi Gerindra itu tidak bisa diasosiasikan dengan isu Gibran jadi cawapres Prabowo. Sebab gugatan itu dilakukan bukan untuk memberi celah bagi Gibran, melainkan agar Gerindra bisa memperjuangan adanya kesempatan bagi tokoh-tokoh pemuda maju memimpin bangsa ke depan.
"Ini untuk kepala daerah-kepala daerah muda, sebagai catatan itu ke depan. Di negara-negara lain banyak kok tokoh pemuda yang mampu memimpin sebuah negara. Kita enggak usah bicara ke sana dulu."
"Kita sekarang fokus untuk menjembatani aspirasi agar anak-anak muda bisa mempersembahkan berkiprah di kancah perpolitikan nasional," katanya.
Artinya Gerindra menegaskan, saat ini partainya berjalan dengan fokus yang ada. Begitupun dengan adanya dua kader yang mengajukan uji materi UU Pemilu.
"Tidak ada perintah partai untuk ajukan gugat materi. Tetapi ini sekadar menyuarakan agar ke depan ada ruang bagi anak muda untuk masuk ke perpolitikan nasional," kata Budi.
