"Tersangka MF membutuhkan uang untuk membayar kontrakan. Kemudian tersangka MF mengajak tersangka EH untuk melakukan aksi kejahatan," katanya.
MF dan EH yang melihat korban tengah duduk santai sambil memegang Hp kemudian kembali ke tongkrongan untuk mengambil sebilah sajam. Keduanya mengajak pelaku YJ, dalam hal ini untuk membantu melancarkan aksinya.
Bintang menuturkan saat pelaku hendak meminta Hp korban sambil mengancam, korban sempat melawan. Karena itu, pelaku MF tak segan menyabet korban hingga mengenai bagian kepalanya.
Sebelum beraksi, ketiga pelaku minum-minuman keras.
"Setelah melakukan pembacokan, sajam sempat dibuang oleh tersangka MF, kemudian mereka kabur," ungkap Bintang.
Meski demikian, Bintang memastikan saat kejadian Hp korban belum sempat dirampas pelaku. Sebab korban sejak awal sudah melakukan perlawanan.
Atas kejadian tersebut korban mengalami luka di bagian kepala dan mendapat sebanyak 5 jahitan. Korban sempat mendapat perawatan di RS namun memilih rawat jalan usai dijahit.
Atas perbuatannya ketiga pelaku disangkakan Pasal 53 Jo Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan atau Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebelumnya diberitakan, seorang driver taksi online (taksol) terkucur bersimbah darah diduga menjadi korban pembegalan di kawasan Rawa Kepa, Grogol, Jakarta Barat. Kejadian nahas itu viral di media sosial (medsos).
Dalam unggahan akun instagram @lensa_berita_jakarta terlihat korban bernama Qoiman pria asal Tegal yang berprofesi sebagai driver taksol itu mengalami luka bacok pada bagian kepala.
Dari narasi kejadian viral itu disebutkan peristiwa yang terjadi pada Sabtu (13/5/2023) dini hari itu bermula ketika korban hendak mangkal di kawasan tersebut.
"Tiba-tiba datang segerombolan pengendara sepeda motor yg diduga adalah gangster membawa senjata tajam dan langsung menyerang dan membawa lari handphone korban," tulis caption akun instagram tersebut. (Pandi)
