"Ini kayak drama playing victim, dia seolah-olah jadi korban begitu. Biasalah menjelang Pemilu kan cari-cari positioning," katanya.
Kuntadhi lantas mengkaitkan dengan pengakuan Habib Rizieq Shihab yang kerap menyebut dirinya selalu diancam sniper. Hal itu kerap disampaikan Habib Rizieq ketika itu.
"Kalau sniper kan berarti nembak dari jarak jauh, bagaimana dia tahu? Dan belum pernah ada juga kejadian penembakan seperti itu oleh sniper. Terus pembuktiannya sampai sekarang juga enggak ada cuma teriak-teriak diancam doang," katanya.
Dia menduga, apakah pengakuan Habib Bahar ditembak memakai pola yang sama yakni playing victim. Di mana dia hendak membangun sebuah narasi bahwa ada aparat keamanan atau ada kekuatan-kekuatan di luar sana yang mengancam ulama.
Dengan begitu, akan ada demo bela ulama, demo bela tokoh dan sejenisnya. Isu-isu tersebut kemudian juga dikaitkan Kuntadhi dengan kasus Ratna Sarumpaet, yang mengaku dipukuli oleh sejumlah orang berperawakan cepak di Bandung.
Publik kemudian langsung mengasosiasikan bahwa Ratna Sarumpaet seolah-olah dianiaya aparat. Akan tetapi ujungnya, ternyata karena dia operasi plastik lantaran menolak tua.
.jpg)
.jpg)
.webp)
