Senada disampaikan eks pengajar sekolah tinggi intelijen Kopassus dan Badan Intelijen Negara, Mardigu Wowiek Prasantyo alias Bossman Sontoloyo.
Dia menduga memang adanya keterlibatan tentara bayaran di balik penyerangan KKB terhadap TNI di Nduga, Papua. Salah satu hal yang paling mencolok adalah penggunaan senapan canggih AR-15, bukan M-16.
Bossman bilang, butuh pembiasaan terlebih dulu untuk menguasai senjata tersebut. Artinya, mereka memang terlatih, dan sadar akan menghadapi 36 prajurit Kopassus, yang 1 orangnya memiliki kemampuan 20 orang.
"Saya lihat fakta saja di lapangan, mereka menggunakan senjata AR-15. Jadi mereka terlatih, untuk menggunakan saja butuh pembiasaan. Bayangkan, kalau harga pelurunya saja 1 senilai 3 dolar, mereka tentu terlatih," kata Bossman di kesempatan yang sama.
"Sebab kalau nembaknya seperti ini, enggak kena, tapi karena mereka terlatih, jadi terbiasa menggunakan itu," kata Bossman soal KKB serbu TNI beberapa waktu lalu.