"Waktu saya makan, anaknya masih ada, mondar-mandir bolak-balik. Selesai makan, enggak lama saya pulang," terang Kemal.
Ketika itu Kemal meninggalkan lokasi tujuan Khairudin di Kalijati sekira pukul 13.00 WIB siang. Khairudin lantas antarkan Kemal menuju mobilnya.
"Saya enggak dianter sama istrinya, cuma sama Buye saja. Dia sendiri, enggak sama anaknya juga," kata dia.
"Ketika itu anaknya pada di dalam semua, sama istrinya, pada main di situ."
Dirinya kemudian terkejut-kejut saat pukul 15.30 wib sesampainya di rumah, di Kwitang, Jakarta, tiba-tiba ditelepon Khairudin sambil menangis tersedu-sedu.
"Sampai rumah dia nangis-nangis telepon saya, katanya anaknya hilang. Saya kaget, dia nangis-nangis minta carikan orang pinter, wah kalau ustaz, ulama saya kenal. Kalau orang pinter saya enggak kenal saya bilang ke dia," katanya.
Artinya cuma sekitar 2,5 jam dari dia pulang sampai tiba di Kwitang anak itu sudah menghilang di Kalijati.
"Makanya cepet banget ya. Saya dari sana jam 13.00 sampai Jakarta lagi 15.30," terang Kemal.
"Jadi dalam waktu dua jam setengah, anak itu hilang? Cepet ya?" tanya Dedi.
"Makanya saya bingung juga. Cuma saya pastikan anaknya turun dari mobil. Sudah pasti, jelas. Kita bareng-bareng ke rumahnya," kata Kemal soal kasus anak hilang Subang.
