Ngaku Nabi, Pelaku Penembakan Kantor MUI Tak Bisa Ngaji: Dia Juga Mengakui Tak Ahli di Bidang Agama

Minggu 07 Mei 2023, 07:15 WIB
Sosok pelaku penembakan kantor MUI diungkap. Foto: Poskota.

Sosok pelaku penembakan kantor MUI diungkap. Foto: Poskota.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pelaku penembakan kantor MUI Mustofa NR (60 tahun) disebutkan ternyata tak bisa mengaji.

Pelaku penembakan kantor MUI itu juga tercatat hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar (SD).

Penegasan soal sosok pelaku penembakan kantor MUI tersebut disampaikan langsung oleh ahli agama Islam Kementerian Agama Husni, dalam konferensi pers terkait kasus tersebut di Mapolda Metro Jaya berdasarkan surat-surat milik tersangka.

“Saya memberi keterangan atau kesaksian yang berkaitan dengan dokumen surat-surat yang dikirim oleh tersangka kepada pihak MUI dan pihak Kepolisian," kata Husni disitat redaksi Minggu 7 Mei 2023.

Menurut dia, pelaku penembakan kantor MUI tersebut jika melihat hasil suratnya, yang pertama ia menjelaskan dia hanya mengenyam pendidikan tamat SD, tidak sampai ke jenjang pendidikan berikutnya. 

"Jadi pengakuan beliau di dalam surat,” ujar Husni.

Selain itu, Husni juga menyampaikan bahwa tersangka yang mengaku sebagai wakil nabi saat melakukan penembakan di kantor MUI pusat tidak bisa mengaji dan tidak ahli bidang agama.

“Yang kedua, dia juga tidak bisa mengaji, itu dibuktikan dengan dia tidak berguru kepada orang tertentu atau ulama tertentu. Dia juga mengakui tidak ahli dalam bidang agama,” ucapnya.

Lebih lanjut, hal yang mendasari dan memicu perbuatan tersangka mengklaim dirinya sebagai wakil nabi yakni pengakuannya yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dua kali melalu mimpi. Selain itu dari surat milik tersangka juga mengaku bertemu nabi di alam nyata.

“Yang menjadi pemicu adalah ia mengaku bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad SAW yang pertama tahun 1982, ketika beliau sakit keras. Kemudian yang kedua pada tahun 1992. Itu dua kali beliau mimpi,” ungkapnya.

“Dan ini ada hal yang karena surat-menyurat ini tidak ada tanda-tanda baca yang memadai untuk dipahami secara baik, sehingga ada juga kalimat bermimpi itu tapi tidak ketemu nabi. Ketemu nabinya di alam nyata dan kemudian dia mengatakan dia dapat perintah atau pengakuan dari nabi bahwa dia itu adalah nabi kedua atau wakil nabi, jadi dua bahasa yang digunakan itu wakil nabi sama nabi kedua,” paparnya.

Berita Terkait
News Update