Ihwal Kerja Politik PDIP dan Cawapres Ganjar, Ini Penjelasan Megawati

Minggu 07 Mei 2023, 21:53 WIB
Foto: Pertemuan PPP dan PDIP disambut Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo. (Ist.)

Foto: Pertemuan PPP dan PDIP disambut Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo. (Ist.)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasca pencapresan Ganjar Pranowo, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyiratkan pihaknya membuka diri untuk berkomunikasi dengan parpol lain untuk menjalin kerja sama politik. 

Komunikasi pihaknya dengan parpol lain berjalan melalui Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani, sementara momen pertemuan belum bisa dipastikan karena harus menyesuaikan dengan jadwal kerja Megawati yang sangat padat.

Hal itu disampaikan Megawati dalam wawancara bersama awak media di Kawasan Badung, Bali. Presiden Kelima RI itu ditanya, bahwa usai PDIP menjalin kerja sama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai politik mana lagi yang akan dijajaki komunikasi untuk bekerjasama. 

Megawati mengakui, saat ini sejumlah partai politik menyatakan ingin bertemu dengan dirinya. Keinginan itu diketahui usai sejumlah partai politik tersebut berkomunikasi lewat Puan Maharani. 

Untuk memahami posisi politik saat ini, Megawati menjelaskan bahwa harus dipahami posisi PDIP yang bisa mengusung capres-cawapres sendiri untuk pemilu 2024. Sehingga ada pilihan bagi PDIP untuk maju ke pilpres sendiri tanpa bekerja sama dengan parpol lain; serta pilihan untuk maju ke pilpres bekerja sama dengan parpol lain.

Kendati begitu, Megawati mengatakan, PDIP terbuka atau memberikan keleluasaan terhadap partai politik yang ingin berkerjasama. Sampai akhirnya partai pertama yang menjalin kerja sama terlebih dahulu adalah PPP. 

"Nah, kami, saya sudah memberikan sebuah keleluasaan siapa yang akan istilahnya bersama kita, saya selalu bilang bekerja sama, nah ternyata kan itu PPP yang paling pertama," tutur Megawati dikutip Minggu (7/5/2023).

Megawati sendiri telah mendengar adanya sejumlah partai politik ingin bertemu dengan dirinya. Menurutnya, partai politik tersebut coba melobi keinginan pertemuan itu lewat Puan Maharani. 

"Nah ini memang saya sudah dengar ada beberapa yang sudah meminta, melobi Mbak Puan, untuk bisa bertemu. Saya bilang ya nanti direncanakan, silakan," ujarnya. 

Di sisi lain Putri Bung Karno ini menjelaskan, adanya komunikasi antar partai politik tersebut lebih cocok disebut sebagai penjajakan kerja sama politik bukan disebut koalisi. Pasalnya, koalisi sangat rumit untuk diterapkan, terutama dalam negara yang menganut sistem presidensial seperti Indonesia. 

"(kalau) koalisi, ya belajar deh dari negara negara parlementer. Kita ini presidensial. Makanya kita pakai presidential threshold di sistem kita, ketatanegaraannya. Sudah saya sebutkan dan saya sebutkan pada PPP bahwa monggo (silahkan, red), kami ikuti (sistem presidensial) itu. Mau ngikuti apa tidak? Mau. Karena mereka (PPP) juga tahu bahwa itu ketatanegaraan kita,” beber Megawati. 

Berita Terkait
News Update