“Kalau bicara pengembangan UMKM bisa di perbatasan. Sebab lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaatnya,” paparnya.
Sementara itu, Jaro Tanggungan 12, Saidi Putra membenarkan kekhawatiran kokolot Baduy terhadap penggunaan HP yang telah menjadi fenomena di kalangan generasi muda suku adat Baduy.
“Betul sekali. Itulah yang diminta (area Baduy di blank spot),” tuturnya secara singkat. (Bilal)