"Bayangkan kembali, seorang AKBP, kalau kita lihat profil rumahnya kemudian Rubiconnya, kemudian motor gedenya, tapi dia hanya melaporkan kekayaannya hanya sekian ratus juta," kata Saor.
Saor menduga, asal usul kekayaan terbesarnya yakni aksi kejahatan korupsi narkoba di bidang yang dipegangnya. "Nah dugaan yaitu adalah money laundry, kejahatan asalnya kemungkinan besar karena dia di narkoba," katanya.
Senada disampaikan eks Kabareskrim Komjen (purn) Ito Sumardi. Dia turut menyesalkan bukan hanya kasus keterlibatan penganiayaan terhadap Ken Admiral, tetapi juga profil beliau yang kerap pamer menggunakan Rubicon dan Harley Davidson.
Kasus ini, kata dia, langsung mengingatkan publik ke kasus Mario Dandy dan Rafael Alun Trisambodo. Dia menduga, sumber kekayaan AKBP Achiruddin tentu bukan dari kos-kosan yang dimiliki, namun indikasi kejahatan sebagai seorang perwira polisi di bidang reserse.
"Apalagi ditemukan ada bunker BBM ilegal, BBM subsidi. Kalau usaha kos-kosan ataupun usaha kontrakan saya kira itu wajar, tapi dengan BBM ilegal ini kena lagi ya pasal-pasal pidana lain. Dan dia juga adalah seorang anggota yang memiliki profesi di bidang reserse narkoba kan. Sangat disayangkan," katanya soal kekayaan AKBP Achiruddin.