JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banyak publik bertanya-tanya kapan sebenarnya eksekusi mati Ferdy Sambo dilakukan.
Hal ini berkaca usai hakim memvonis eksekusi mati Ferdy Sambo di mana hukuman ini lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Hukuman eksekusi mati Ferdy Sambo diketahui dijatuhkan hakim usai eks Kadiv Propam Mabes Polri itu terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Lantas kapan hukuman itu akan dilakukan?
Berbicara soal hukuman mati di Indonesia, ternyata tak sedikit terpidana yang terkatung bertahun-tahun di balik jeruji besi. Mereka ternyata tak kunjung dapat kepastian kapan eksekusi mati dilakukan.
Soal alasan mengapa eksekusi mati di Indonesia kerap lama dilaksanakan, ada beberapa penyebabnya.
Eksekusi Mati Ferdy Sambo Masih Lama
Menurut Ahli Pidana Universitas Indonesia Eva Ahzani Zulfa, ada beberapa contoh kasus yang dapat memberi gambaran betapa kompleksnya proses pidana mati di Indonesia. Sebut saja tiga terpidana bom Bali 1 yang sudah dieksekusi mati, Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron alias Muklas.
Ketiganya adalah aktor di balik tewasnya 202 orang di Bali. Oleh majelis hakim, ketiga pelaku divonis pidana mati pada 2003. Namun untuk mengeksekusi vonis itu, butuh waktu 5 tahun, tepatnya pada 2008 di Nusakambangan Cilacap.
Beda trio bom Bali 1, beda pula dengan Sumiarsih dan Sugeng pada Agustus 1988. Pasangan ini bikin geger publik lantaran jadi otak pembunuhan berencana terhadap Letkol Purwanto dan keluarganya. Motif mereka balas dendam. Keduanya pun divonis hukuman mati pada 1998. Artinya butuh waktu 10 tahun sampai mereka dieksekusi 10 tahun.
Dalam kasus narkoba, ada nama Fredy Budiman. Ia divonis mati pada Juli 2013 atas kasus kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China setahun sebelumnya. Eksekusi matinya baru digelar regu tembak di Nusakambangan pada Juli 2016. Artinya Fredy menunggu 3 tahun.
Nasib Mary Jane, terpidana mati narkoba lainnya asal Filipina malah dilumuri ketidakpastian. Ia dibui sejak 2010. Eksekusi matinya yang terjadwal April 2015 batal dilakukan.
"Ada satu kata kunci agar hukuman mati dilakukan lebih cepat, yakni upaya diskresi yang luar biasa untuk percepatan pelaksanaan hukuman mati oleh Presiden. Kalau itu ada, maka kasus-kasus akan cepat dilakukan," kata Eva disitat saluran Youtube Saber 007, Jumat 28 April 2023.