"Peristiwa ini didasari motif asmara, kemudian adanya kata-kata kasar dari korban kepada pelaku. Itu dari hasil penyelidikan awal di Polrestabes Medan," katanya.
Adapun peristiwa ini sebetulnya terjado pada 21 Desember 2022 lalu. Dan pada 23 Desember, korban Ken Admiral membuat laporan ke Polrestabes Medan. Begitu pula dengan Aditya Hasibuan yang turut membuat laporan di tanggal tersebut.
"Jadi Polrestabes Medan sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan dengan memeriksa 10 saksi, hanya saja memang ada kendala terkait dengan proses pemeriksaan terhadap Ken Admiral.
Karena pada saat itu, dia masih di RS. Berikutnya, saat penyidik mau periksa, dia sudah berangkat lagi ke Inggris."
Pada 27 Februari, orang tua Ken Admiral lalu melaporkan AKBP Achiruddin ke Propam Polda. Laporan dibuat setelah orang tua korban tahu bahwa orang tua dari Adit adalah anggota Polda Sumatera Utara. Kasus kemudian langsung ditangani Propam Polda Sumut.
"Proses ini berjalan, bahkan 28 Maret, setelah dilimpahkan Polda Sumut, juga sudah dilakukan langkah-langkah pemeriksaan dengan memanggil Ken Admiral," katanya.
Kini AKBP Achiruddin pun bersama sang anak sudah ditahan atas perbuatannya. "Saat ini yang bersangkutan (AKBP Achiruddin) sudah kita tahan. Langkah tegas dari Kapolda yang bersangkutan dicopot dari jabatannya dan ditempatkan di sel khusus," katanya.
.jpeg)
